The Obsessed-[19].

24.7K 1.4K 71
                                    

Xion meremas kuat surat pemberitahuan bahwasanya seluruh kelas XI akan melakukan studi tour ke Bali selama satu Minggu.

Ia tidak mungkin meninggalkan Dinda selama itu, tapi ayah pasti akan marah jika ia tidak mengikuti studi tour ini.

Ia harus segera pulang dan langsung meminta Dinda agar mau ikut Studi tour ini. Namun sebelum niatnya tersampaikan tiba-tiba langkahnya terhenti ketika guru BK memanggilnya.

"Xion"

Xion hanya menatap tanpa mau menjawab.

"Saya harap, kamu tidak membawa Dinda dalam Studi tour ini"
"Dinda juga akan kelas sebelas dia juga akan mengikuti kegiatan studi tour juga tahun depan. Saya sudah membicarakan ini kepada ayah kamu dan ayah kamu setuju untuk hal ini, saya berharap kamu mengerti Xion"

Xion seakan tuli, ia tidak mendengarkan guru itu, ia lebih memilih untuk segera pulang menemui Dinda.

***

Reva kini menutupi sebagian tubuh Dinda dengan selimut.
Ia sengaja memberi obat tidur dosis rendah kepada Dinda, dikarenakan Dinda sempat histeris beberapa waktu lalu.

Reva mengusap air matanya yang kembali menetes, ia sudah janji saat Dinda pertama kali datang kesini ia akan menjaga Dinda. Namun ternyata ia malah menjerumuskan Dinda kedalam situasi ini.

Reva mengusap lembut dahi Dinda.

"Maafin mommy sayang"

Ponsel Reva tiba-tiba berdering, menandakan ada panggilan yang masuk.

Bu Panti is calling...

Reva mengernyitkan dahinya.

"Hallo, iya ada apa Bu?"

"Maaf mengganggu waktunya Bu, begini saya sudah berusaha menghubungi pak Derryl. Namun pak Derryl tidak dapat dihubungi"

"Oh iya, suami saya ada urusan di luar Negeri ada apa ya"

"Begini Bu, orang tua kandung Dinda menghubungi pihak panti agar bisa menemui Adinda. Namun saya belum ada tanggapan dari pak Derryl"

Reva terdiam.

"Buk, Bu, Bu Reva?"

Reva tersadar.

"Bukankah dalam perjanjian pengangkatan anak bahwa sewaktu-waktu jika ada orang kandung yang mencari tidak akan diberi tahu dimana keberadaan anak tersebut"

"Maaf Bu, tapi untuk Adinda pengecualian, karena pada saat itu, ibunya akan mengambil Adinda saat Adinda berumur 15 tahun, seharusnya pada saat itu Adinda tidak dapat diadopsi. Namun karena pak Derryl mengancam akan menggusur panti ini, saya terpaksa menyerahkan Dinda pada saat itu"

Reva nampak kebingungan sekarang, karena Derryl tidak pernah menceritakan hal itu sebelumnya.

"Jadi bagaimana Bu?"

"Saya akan menemui orang tua Adinda"

"Baik Bu, saya tunggu di panti"

Reva segera bersiap-siap untuk ke panti asuhan, ia segera mengambil kunci mobil dan menuruni anak tangga menuju lantai satu.

Xion masuk ke rumah dan langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Saat berpapasan di tangga, Reva menahan lengan Xion.

"Kenapa kamu udah pulang?"

"Pengen aja"

"Dinda baru tidur, kamu jangan ganggu dia ya, biarin dia istirahat dan satu lagi, jangan berbuat aneh-aneh. Oh iya, Daddy pergi ke luar negeri, ada titipan berkas dari Daddy di ruang kerjanya, besok kamu pimpin rapat di perusahaan jam 12 siang"

"Hmm"

"Xion Adiguna!"

"Iya mom"

"Mom ada urusan sebentar di luar, kalau kamu macem-macem lagi sama Dinda mom bakal bikin kamu nanggung akibatnya".

Reva segera turun dan langsung pergi ke panti.

Di sepanjang perjalanan Reva merasa tidak tenang, ia bingung harus menjawab apa nantinya.

Reva segera memarkirkan mobilnya di halaman panti. Lalu memasuki panti yang cukup luas itu.

Reva disambut dengan hangat oleh Bu panti.

"Silahkan Bu di sebelah sini" ucap Bu panti.

Reva mengikuti arahan Bu panti, sampai akhirnya Reva melihat orang tua Adinda, Reva menatap tak percaya dengan yang dilihatnya sekarang ini.

"Sheryl?"

"Reva!"















TBC...
Jangan lupa di vote, comment and share 💜

2021,
Daydip.

The Obsessed [21+]Where stories live. Discover now