The Obsessed-[25]. 18+

35.3K 1.2K 107
                                    

Tidak ada perubahan dari Braga, sampai bel pulang sekolah. Menandakan bahwa Braga benar-benar akan menjauhi Dinda.

Jika boleh jujur Dinda rindu dengan tingkah Braga yang selalu melawan Xion. Namun ia juga harus sadar diri, bahwa ia juga menjadi penyebab utama semua kesakitan Braga.

Dinda hanya menatap punggung Braga yang menjauh, Braga benar-benar meninggalkannya.

Apakah kini ia harus percaya bahwa hanya Xion yang mencintainya?.

Masih dengan pikirannya, tanpa sadar bahwa kini Xion sudah duduk di sebelah Dinda.

"Jadi apa yang sedang dipikirkan oleh princess Adinda ini? Sampai mengabikan Xion"

Dinda seakan tersadar, lalu menatap Xion.

"Xion, kok udah kesini?"

Xion membelai rambut Dinda.

"Dinda lagi mikirin apa?" Tanya Xion dengan tangan yang masih ada di kepala Dinda.

Dinda sudah tahu apa yang akan terjadi kepadanya. Namun ia tak mungkin mengatakan bahwa ia sedang memikirkan sikap Braga yang berubah.

"Dinda lagi gak mikirin apa-apa ko, cuman gak tahu aja kayak lagi enak buat ngelamun. Maafin Dinda ya udah bikin Xion ke ganggu"

Xion tersenyum.

Tangan Xion yang berada di kepala Dinda kini menggenggam rambut Dinda lalu menariknya.

"Aw, Xion sakit"

Xion menyeringai, lalu memeluk Dinda.

Ia menarik rambut Dinda dengan lebih keras.

"Kalau gini sakit?"

Dinda berusaha mengangguk.

"Terus kalau gini?"

Xion membuka lebar paha Dinda, lalu mengusap lembut paha Dinda sampai ke pangkalnya, dan menyingkirkan celana dalam Dinda kearah samping, lalu memasukan satu jari tangan kedalam lubang vagina Dinda.

Dinda terhentak, saat Xion memasukan satu jarinya.

"Kalau gini enak ya?"

Xion terus memaju-mundurkan jari dengan kecepatan yang tinggi.

Dinda memeluk Xion dengan erat.

"Eugh Xion, akhh jangan lakuin ini disini?"

"Kenapa? Temen-temen Dinda udah pulang"

"Iya, tapi"

Xion seakan tidak memperdulikan keadaan sekitar. Ia terus aja melakukan aktivitasnya.

"Xionsh, udah"

Xion merasakan kedutan di jarinya pertanda sebentar lagi Dinda akan keluar.

Xion menyeringai.

Xion dengan sengaja mempercepat gerakannya.

"Akh Xionshh"

Xion merasakan cairan yang kini membasahi jari, dan meleleh sampai ke tangannya.

"Ternyata Dinda serendah itu ya"

Dinda terdiam setelah mendengar ucapan dari Xion.

Xion melepaskan jarinya, lalu jarinya yang terkena cairan milik Dinda ia usap ke wajah Dinda.

Xion tertawa merendahkan.
Ia mencengkram pipi Dinda dengan keras.

"Xion tahu, kamu lagi mikirin anak baru itu kan?"

"Gak usah sok cantik!"

"Harusnya kamu sadar diri Adinda!"

"Cuman Xion yang bisa milikin kamu! Cuman Xion!."

"Dan satu lagi. Cuman Xion yang sayang Dinda!"



















Tbc...

Setelah ratusan purnama berlalu yak, wkwk

Gimana sama part ini?

Ada yang mau disampaikan
Untuk

Xion?🥰

Adinda?😥

Atau buat aku?💜

Tinggal komen aja ya..

Maafakan baru bisa up lagi, karena ilhamnya baru muncul🙏

Semoga terhibur💜

Jangan lupa, untuk di like, komen, dan share💜

2022,
Daydip.

The Obsessed [21+]Where stories live. Discover now