The Obsessed-[29].

14.1K 997 81
                                    

Happy Reading...

***

Xion menuruni tangga dengan terburu-buru.
Jam sudah menunjukan pukul 06.45, dan sudah dipastikan dia telat, karena waktu yang ditempuh untuk menuju ke sekolahnya menggunakan mobil sekitar 30 menit.

Reva menatap bingung dengan Xion yang terburu-buru tanpa Dinda.

"Xion, Dinda kemana?"

Xion menghentikan langkahnya, lalu menatap Reva.

"Dinda katanya mau jalan sendiri"

Reva menatap jam yang tertempel di dinding.

"Ini udah jam tujuh kurang seperempat, mana mungkin Dinda bisa jalan sendiri"

Xion tersenyum tipis.

"I don't care, itu kemauannya"

Reva tersenyum.

"Bagus. Mending kamu gak usah peduli lagi apapun tentang Dinda" ucap Reva dalam hati.

Xion segera meuju garasi, lalu mengendarai mobilnya, bahkan ia tidak berpamitan dengan Reva.

Reva melihat kearah tangga dan melihat Dinda yang berjalan dengan tertatih, Reva segera menghampiri Dinda.

"Kamu hari ini bolos dulu ya, kita ketemu sama ibu kamu"

Dinda menatap tak percaya kearah Reva.

"Kamu percaya sama mommy, kita bakal ketemu sama ibu kandung kamu, dan mommy bakal pastiin Xion sama Daddy gak akan tau soal ini"

"Kamu mau kan?" Tanya Reva memastikan.

Dinda mengangguk.

***

Dinda sedari tadi celingak celinguk dan merasa gugup.

Kini Reva dan Dinda sedang menunggu Sheryl untuk makan siang bersama.

Reva menangkap rasa ke gugupan dari Dinda, Reva menggenggam tangan Dinda sembari menenangkan Dinda yang gugup.

"Ibu kamu udah otw kesini, kamu tenang ya, kamu dengerin penjelasan dari ibu kamu dulu, apa yang sebenarnya terjadi, jangan langsung menilai jahat ibu kamu"

"Dinda udah gak peduli sama alasan mamah Dinda, ninggalin Dinda di panti, Dinda cuman mau Mamah Dinda bawa Dinda dari Xion"

Reva mengangguk.

"Kamu pasti bisa lepas dari Xion"

Seorang wanita cantik, kini menghampiri Reva dan Dinda.
Jika dilihat secara seksama, banyak kesamaan dari wanita itu dengan Dinda terutama bagian mata dan bibir.

"Ini Adinda?" Tanya wanita itu kepada Reva.

Reva mengangguk.

"YaAllah sayang"
Wanita itu langsung memeluk Dinda dengan erat.

"Maafin mamah sayang, maafin semua kesalahan mamah. Kamu baik-baik aja kan?"

Dinda bingung kini harus merespon seperti apa.

"Mamah" ucap Dinda.

Sheryl menatap Dinda.

"Bawa Dinda pergi"













Tbc...

Hai apa kabar?
Baru ada lagi idenya nih

Jangan lupa di vote, komen, sama share ya💜

See you in the next chapter👋👋

2022,
Daydip.

The Obsessed [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang