Chapter 8

359 42 8
                                    

Happy Reading👑
.
.
.

8. Done!
Yogyakarta, 28 Mei 2021

________________________________
_____________________________________________


"Buat kakak, aku bikin sendiri," ucap gadis berparas manis dengan name tag Natasha Almeira.

Tangannya menyodorkan kotak tupperware berwarna pink untuk pria dihadapannya. Wajahnya nampak berseri-seri membayangkan pria di depannya ini akan memakan brownise coklat buatannya. Pria yang beberapa hari belakangan ini membuat hatinya terasa berbunga karena perlakuannya.

Pria yang tadinya sedang asik mengobrol bersama teman-temannya terpaksa menghentikan topik serunya. Wajahnya menoleh ke sumber suara dan langsung bertubrukan mata dengan gadis yang tengah dekat dengannya itu.

Bara, namanya. Pria tampan dengan segudang pesona yang dapat menjerat banyak gadis dengan sekali kedipan. Tak ayal banyak sekali gadis yang dekat ataupun sudah menjadi mantannya .  Playboy tentu saja, semua orang  tahu hal tersebut. Namun ironisnya mereka tetap keukeuh untuk bisa dekat dengan pria tersebut.

"Buat gue?" tanya Bara sambil menaikkan satu alisnya.

"Iya, buat kakak. Aku bikin sendiri semoga kakak suka," jawab Natasha samhil tersenyum manis.

"Gue nggak suka," ucap Bara acuh kemudian meminum es jeruknya.

"Tapi, bukannya kakak suka brownise coklat?" tanya Natasha sedikit kecewa atas tanggapan Bara.

"Ya," jawab Bara singkat.

"Terus? Ini aku bawain kakak, kenapa enggak mau?" tanya Natasha.

"Karena itu dari lo!" jawab Bara dengan penuh penekanan.

"Maksudnya? Aku sengaja bangun pagi tadi buat bikinin kakak..."

"Gue nyuruh?" tanya Bara memotong ucapan Natasha.

"Enggak, tapi..."

"Gue nggak peduli! Jauh-jauh lo dari gue! Kita cuma orang asing jadi nggak usah sok akrab lo sama gue!" ucap Bara berteriak kesal.

Teriakan Bara yang lumayan keras sukses mengundang perhatian warga kantin yang sedang makan. Hampir semua mata tertuju pada sosok Bara dan Natasha. Dua sejoli yang beberapa hari belakangan ini nampak dekat. Sering berangkat bersama, makan di kantin bersama, juga pulang bersama.

"Tapi, aku pikir kita deket," ucap Natasha lirih.

"Lo ngigau?" tanya Bara menceemoh.

"Kakak bercanda kan?" tanya Natasha dengan mata penuh harap.

"Apa muka gue keliatan bercanda? Buang-buang waktu banget gue bercanda sama cewek cupu kayak lo!" jawab Bara sambil terlekeh pelan.

"Lalu, apa artinya beberapa hari belakangan ini? Aku pikir kakak..."

"Mimpi, kalo lo pikir gue sengaja deketin lo karena suka. Lo terlalu rendah buat jadi selera gue. Lo emang lumayan cantik tapi buat ngimbangin muka gue lo nggak ada apa-apanya. Lo terlalu sederhana buat bersanding sama gue yang segalanya," ucap Bara sombong.

Ya, Bara memang berasal dari keluarga yang tergolong kaya. Tapi tentu tak ada apa-apanya dibanding anggota Scorpio yang tujuh turunan hartanya tak akan habis. Di atas langit masih ada langit.

Sakit, ibarat baru saja diterbangkan setinggi langit lalu dihempaskan ke dasar bumi. Hatinya yang tadi penuh dengan bunga seketika layu bahkan kering. Tak menyangka sama sekali mendapat balasan yang menyakitkan atas tulusnya perasaan.

King & QueenWo Geschichten leben. Entdecke jetzt