Chapter 2

524 48 3
                                    

Happy Reading👑

.
.
.



2.War

Yogyakarta, 12 Februari 2021

________________________________
_____________________________________________

Tentang malam. Dimana tugas matahari digantikan oleh bulan serta bintang. Cahaya benderang yang menyinari seluruh bumi dilengserkan oleh secercah sinar diantara gelapnya langit.

Tentang malam. Waktu dimana semua aktivitas disudahi. Melepas penat dari lelahnya pekerjaan duniawi demi kehidupan yang terus berjalan. Berkumpul bersama orang terkasih di dalam puing-puing bangunan yang disebut rumah. Bercerita tentang hal yang terjadi hari ini. Hingga sampai pada mereka menutup mata untuk menyambut hari esok dengan semangat.

Ah, aku tahu. Hanya segelintir orang yang mengalaminya.

Beberapa diantara mereka justru menganggap malam adalah saat dimana rasa lelah kembali menghampiri. Disaat orang lain terlelap dengan nyenyak, mereka justru dituntut untuk tetap terjaga. Entah untuk sebuah kewajiban ataupun perasaan.

Mengenai perasaan. Bukan hal yang aneh jika perasaan akan lebih sensitif saat malam hari. Berbaring diatas tempat tidur dengan mata yang menerawang ke atas. Seolah melihat hal yang telah dan belum terjadi. Tak jarang, cairan bening itu tiba-tiba mengalir membentuk sungai dari kedua mata.

Memikirkan mengapa takdirku begini? Mengapa banyak hal buruk terjadi padaku? Mengapa banyak rencana yang gagal? Mengapa masalah seolah tak pernah lelah menghampiri? Mengapa hidupku hanya stuck seperti ini terus? Mengapa?

Lalu pikiran negatif disetiap malam tentang masa depan seolah selalu membayangi. Bagimana masa depanku? Bagaimana caranya memperbaiki hidup yang terlanjur berantakan? Bagimana menata kembali semua kerusakan? Bagaimana dengan kemungkinan kegagalan yang akan terjadi? Bagaimana jika aku tidak bisa berubah? Bagaimana?

Tak pernah menyalahkan Tuhan atas semua hal yang terjadi. Bukankah Tuhan memberi kita ujian agar kita lebih kuat. Hanya ada dua pilihan atas masalah dalam hidup. Terus berjalan meski sakit sesekali menghampiri atau mengakhiri dengan penyesalan yang tak berujung.

Sejenak lupakan tentang malam karena matahari mulai menampakkan dirinya. Menimbulkan semburat-semburat indah yang sulit untuk dijabarkan. Semoga sesuatu yang buruk lekas membaik.

Bolos, satu kata beribu kesenangan bagi yang menggandrunginya. Bagi para pelajar tentu hal tersebut bukan lagi hal baru. Di setiap sekolah di penjuru dunia pastilah ada pelajar yang menggemari kegiatan tersebut.

Tidak perlu diperdebatkan atau saling menyalahkan. Mereka tentu sudah paham betul bahwa itu tindakan yang salah. Namun setiap yang dilakukan pasti ada alasan dan konsekuensinya. Jadi jangan terus menghakimi mereka, karena pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan pasti akan ditempuh.

Seperti ketujuh pria tampan yang memilih melarikan diri dari pelajaran sejarah yang mereka anggap membosakan. Ditambah cuaca dingin karena awan hitam yang menutupi hangatnya mentari pagi. Sangat mendukung untuk berkelana ke alam mimpi. Rooftop, tempat yang cukup nyaman untuk menuntaskan keinginan mereka.

Jangan pikir kalian akan menemukan bad boy yang sedang menyulut rokoknya dengan korek seperti di novel-novel. Tidak, meski troublemaker mereka tidak pernah mau menikmati gulungan kecil berisi tembakau tersebut. Percuma mereka bersusah payah menjaga tubuh dengan olahraga jika akhirnya merusaknya perlahan hanya dengan kenikmatan seaat.

King & QueenWhere stories live. Discover now