Chapter 20

241 31 6
                                    

Happy Reading👑
.
.

19.Momy?
10 Desember 2021


________________________________
_____________________________________________




Tengah malam sudah terlewat beberapa menit yang lalu. Larut menciptakan sepi dan memaksa insan berhenti dari kegiatannya. Langit gelap memberi waktu sejenak untuk menyudahi urusan duniawi. Namun, nyatanya masih ada beberapa atau bahkan banyak manusia yang masih berkeliaran di tengah larutnya malam.

Gadis dengan hoodie hitam kebesaran yang mampu menutup setengah paha yang dibalut hotpants terlihat berjalan pelan menyusuri pinggir jalan raya. Nyaris tidak ada kendaraan yang melintas di jam-jam seperti ini. Tangan kirinya menggengam ponsel dengan sangat erat, bahkan sampai telapak tangannya sedikit berubah warna. Sedangkan tangan lainnya sibuk menghapus bulir-bulir air mata yang entah mengapa tidak bisa berhenti.

Semakin kuat ia mencoba meredam, maka semakin deras pula air itu turun membentuk sungai kecil di pipi tembamnya. Tidak ada tujuan kakinya melangkah. Ia hanya ingin melarikan rasa sesak dan nyeri yang bersarang di dada. Tidak kuat, kaki mungilnya memilih berhenti kemudian berjongkok dan menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan. Hari ini perasaannya begitu sensitif.

Flashback on

"Bagaimana?" tanya Anthoni tanpa mengalihkan tatapanya dari laptop yang masih menyala.

Nyx yang berdiri tepat di depan meja kerja Anthoni langsung meletakkan sebuah map berwarna hitam di samping laptop Anthoni.

"Dia baik, bahkan lebih dari baik," ucap Nyx dengan senyum tipis.

Anthoni membuka map tersebut, secara spontan bibirnya tertarik tipis ke atas. Sosok gadis remaja yang terlihat cantik tengah tersenyum lebar memperlihatkan lengkungan indah yang dapat menular.

"Jangan lengah! Pastikan dia selalu baik-baik saja," perintah Anthoni dengan tegas.

Ya, dia. Pujaan hatinya.

"Baik Tuan, semua sudah saya persiapkan satu jam lagi kita terbang," pamit Nyx sambil membungkuk hormat.

Tepat saat Nyx membuka pintu hendak keluar, ia sedikit terkejut melihat nona mudanya yang sepertinya juga akan meraih handle pintu.

"Dady ada?" tanya Queen datar.

Nyx mengangguk sopan, dan mempersilahkan Queen untuk masuk.

"Dady?" panggil Queen ketika tidak melihat sosok dadynya.

Ia menggulirkan bola matanya ke segala penjuru, keningnya mengerut tipis. Kemudian memilih berjalan mendekati meja kerja dadynya. Map hitam itu masih ada di sana. Di halaman terakhir sedikit terbuka karena ada pena yang terselip. Queen yang melihatnya merasa tertarik pada sesuatu yang berada di dalamnya. Ragu, namun rasa penasarannya lebih tinggi. Melirik keadaan sekitar sekali lagi, memastikan bahwa tidak ada orang lain disini.

Perlahan ia membuka halaman terakhir tersebut, netranya langsung menangkap sosok wanita cantik dengan lesung pipi di sebelah kanan. Baru sedetik ia menangkap gambar tersebut, secara tiba-tiba tubuhnya menghantam kerasnya lantai.

"Apa yang kau lakukan Queen?" tanya Anthoni tajam sambil mencengkram dagu Queen dengan sangat keras.

"Shhh dady," ringis Queen merasa kesakitan.

Anthoni melepaskan cengkeraman tangan besarnya pada dagu Queen, kemudian dengan cepat menutup map hitam yang telah terbuka. Dengan mata yang berkilat marah Anthoni tergesa melepas ikat pinggang yang melingkarinya.

King & QueenWhere stories live. Discover now