Chapter 9

344 34 7
                                    

Happy Reading👑
.
.
.

9. Club
Yogyakarta, 4 Juni 2021

________________________________
_____________________________________________








Flashback on

"Perhatikan baik-baik orang ini," ucap Anthoni sambil menunjukkan tablet dengan layar yang menampilkan seorang pria paruh baya.

"Dia target dady selanjutnya. Dady ingin kau menemuinya malam ini dan pastikan dia menandatangani berkas pengalihan perusahaan miliknya. Jangan biarkan dia berkelit dengan alasan-alasannya untuk menunda penandatanganan ini. Jika kau gagal, kau sudah tahu kosekuensinya bukan?" tanya Anthoni santai.

Queen yang sejak tadi menyimak dengan serius menganggukkan kepalanya tegas.

"4 jam dari sekarang di Club Euforia," ucap Anthoni sambil melihat jam tangan mewah yang melingkar di tangan kekarnya.

"Club?!" tanya Queen spontan karena terkejut.

Anthoni terkekeh melihat respon Queen yang jarang ditunjukkanya.

"Kenapa? Kau keberatan? Ingin menolak?" tanya Anthoni beruntun.

"No dad. But..." jawab Queen menggantung kalimatnya dengan ragu.

"Lemah! Hanya karena tempat itu kau menjadi ragu? Apa gunanya aku mendidikmu selama ini Queen, jika hanya hal sepele seperti ini saja kau menjadi ciut? Semua yang kuajarkan padamu semata-mata agar kau berguna untuk kepentinganku! Masih ingin beralasan?!" tanya Anthoni berteriak keras.

"Sorry," ucap Queen sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Angkat dagumu! Jangan seperti tikus got yang menunjukkan wajah melasnya!" perintah Anthoni.

Spontan, Queen langsung mendongak dengan wajah yang dibuat tegas.

"Good. Bawalah keberhasilan untuk misimu kali ini. Ingat? Hilangkan empatimu. Jangan sampai kau berbuat kesalahan karena pendapatanku lebih berharga darimu. Mengerti?" tanya Anthoni serius.

Ada rasa sakit yang hanya bisa dipendam. Tak ada kekuatan untuk melawan, karena hutang budi yang diberinya sejak dini. Entahlah, meski terikat darah mereka seperti orang asing yang memberi dan harus mengembalikan. Pikir Queen.

"Oh, satu lagi. Hanya dirimu tanpa pengawal. Jadi, pintar-pintarlah menjaga diri. Karena jika terjadi sesuatu denganmu, aku tak akan lagi memiliki suruhan sebaik dirimu," ucap Anthoni sambil mengacungkan jari telunjuknya.

Hanya pesuruh ya? Batin Queen miris.

"Ya," jawab Queen.

Merasa tidak ada yang perlu untuk dibicarakan lagi, Queen segera melangkah keluar dari ruang kerja dadynya.

"Kubuat dia berguna sebelum kepergiannya," gumam Anthoni dengan senyum miring setelah punggung Queen hilang dari pandangannya.

Flashback off

Disinilah Queen berada sekarang. Club Euforia yang terletak di ujung kota. Dari hasil pencariannya, club ini merupakan club yang paling terkenal di kota ini. Entah dari segi finansial maupun pendatangnya.

Queen semakin mengeratkan jaket hitamnya ketika hingar bingar kehidupan malam ini semakin terasa. Lampu yang berkelap-kelip membuat tak nyaman mata. Suara musik yang dipandu oleh dj terdengar memekakan telinga. Serta sesaknya ruang karena puluhan manusia yang tengah hilir mudik dengan egoisnya hanya memikirkan dirinya sendiri.

King & QueenWhere stories live. Discover now