Chapter 27

110 21 3
                                    

Happy Reading👑
.
.

27.Singgah
Yogyakarta, 16 Juni 2022
Typo manusiawi yaa, langsung coment aja biar aku benerin. Tencu gaiss:*


________________________________
_____________________________________________


Lio membuka kamar tamu yang kini ditempati oleh Queen. Hari sudah pagi, namun tampaknya gadis tersebut masih betah memejamkan mata. Tentu saja, ia pasti lelah mengingat kejadian buruk tadi malam. Lio meletakkan nampan berisi sarapan lengkap dengan air putih dan segelas susu.

Tidak seperti biasanya, kali ini Lio memberi titah langsung pada maid untuk membuatkan susu coklat bukan putih. Yang lebih mengherankan lagi Lio yang turun tangan untuk mengantar sarapan pada orang asing seperti Queen dimana itu adalah tugas maid.

Hari ini Lio memutuskan untuk tidak berangkat kerja, entah untuk alasan apa. Menggunakan kaos hitam serta celana bahan selutut membuat kadar ketampanan Lio tidak pernah pudar. Ia masih terlihat muda, seolah usia tidak dapat membuatnya keriput. Juga tubuhnya yang masih terlihat kekar, tidak menyusut walau dimakan waktu.

Lio berdiri di samping nakas, mengamati setiap garis wajah Queen. Ia seperti melihat seseorang melalui wajah Queen. Ketika tertidur Lio hanya melihat seorang gadis polos dan lugu berbanding terbalik saat gadis ini membuka mata. Perangainya langsung berubah datar dan dingin. Lio tidak pernah merasa ragu, namun kali ini perasaan itu mengusiknya.

Melihat pergerakan kecil dari Queen, Lio lantas memasukkan kedua tangannya dalam saku celana memilih tetap diam disana. Queen mengerjapkan matanya pelan, berusaha mengumpulkan kesadaran. Ia berusaha bangun dari posisi tidurnya, sedikit meringis karena luka pada lengannya.

"Jangan dipaksa," ucap Lio datar.

Queen terjengkit kaget, tidak menyadari adanya manusia lain di kamar ini. Matanya bertubrukan langsung dengan manik tajam milik Lio. Meski sudah pernah bertemu tapi Queen masih saja merasa kagum. Wajah dan perangai pria ini sangat mirip dengan Arion. Benar-benar seperti kembar beda usia.

"Terimakasih sudah menolong saya," ucap Queen sudah duduk dipinggir ranjang.

Meski dengan intonasi yang datar Lio tetap bisa melihat adanya ketulusan disana. Lio bisa melihat karakter Queen yang kaku tidak mudah menunjukkan perasaannya. Ia membatasi dirinya sendiri sehingga membuatnya tidak mudah berekspresi.

Percayalah bahwa Queen merasa di keadaan yang sangat sulit sekarang. Ia tidak pernah merasa selemah ini di hadapan orang lain. Ia juga sangat jarang melontarkan kata terimakasih. Namun saat ini situasi berbeda, ucapan terimakasihnya berasal dari hati yang paling dalam. Ternyata Anthoni belum cukup membuatnya mati rasa. Tidak bisa membayangkan hal yang lebih buruk dari kejadian semalam. Mungkin jika Lio tidak datang menolongnya, mungkin saat ini ia sudah mengakhiri hidupnya. Sendiri.

"Sarapanmu," ucap Lio mengabaikan ucapan terima kasih Queen.

"Saya berhutang banyak pada anda, setelah ini saya akan segera pergi. Sekali lagi terimakasih," ucap Queen kaku.

"Kemana?" tanya Arion datar melihat Queen mulai memijak lantai.

"Pipis dulu," jawab Queen polos.

Jawaban polos Queen membuat Lio diam-diam merasa gemas, padahal sedetik sebelumnya ia seperti gadis sok dewasa. Tanpa aba-aba Lio langsung menggendong Queen ala bridal style mengundang pekikan kaget dari Queen. Lio berdecak dalam hati, tubuh gadis ini sangat kurus seperti kurang gizi saja. Mendudukan Queen di atas closet kemudian menepuk kepalanya pelan.

"Tinggalah sampai kondisimu membaik," ucap Lio lalu berlalu pergi.

Ada makna tersirat di dalamnya, tinggal?

King & QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang