Chapter 16

316 36 0
                                    

Happy Reading👑
.
.
.

16. Love a first sight? Bullshit!
Yogyakarta, 28 Juli 2021


________________________________
_____________________________________________







"Bullshit!" umpat Queen dengan mata terpejam ketika mendengar lirik dari lagu yang tengah mengalun.

"Hm," gumam King yang sejak tadi bungkam.

"Agree?" tanya Queen spontan melirik pria di sebelahnya.

King mengangguk sekali tanpa menatap lawan bicaranya. Fokus matanya tetap lurus ke depan seolah tidak ada objek yang lebih menarik dari hal tersebut. Jari-jari panjangnya terlihat sesekali diketukkan pada kemudi mengikuti nada yang tengah mengalun.

"Cinta itu.... rasa yang sampai detik ini belum gue temukan artinya dan kata yang belum gue tahu maknanya," ucap Queen memandang jendela mobil yang mulai berembun karena rintik hujan mulai turun.

"Cinta itu proses," ucap King sambil melempar jaketnya ke pangkuan Queen.

"Proses?" tanya Queen sambil melebarkan jaket King untuk dipakainya tanpa banyak tanya.

Hembusan udara bertambah dingin karena rintik hujan yang semakin lama semakin banyak. Didukung oleh sang malam yang melarang matahari hadir untuk sedikit menghangatkan suasana seperti waktu langit biru.

"Penasaran, tertarik, suka, sayang, cinta," jawab King lugas.

"True. Gue nggak percaya sama istilah love a first sight. Karena cinta itu rasa yang bertahap," ucap Queen menganggukan kepalanya.

"Orang yang bilang sayang dan cinta padahal baru beberapa waktu kenal itu bullshit. Sayang dan cinta mereka itu cuma ungkapan bukan perasaan. Karena di tahap itu sebenernya mereka cuma lagi ngerasa tertarik tapi pengen segera punya ikatan," ucap Queen dengan tangan yang mengeratkan jaket di tubuhnya.

"Lalu?" tanya King tertarik oleh opini gadis di sebelahnya ini.

"Ada dua ending berbeda di situ. Pertama, rasa penasaran itu terus naik sampai mencapai target yang diinginkan yaitu cinta. Cinta menimbulkan rasa takut kehilangan, ingin terus bersama,dan saling memiliki hal itu ngebuat mereka memutuskan untuk mengikrarkan janji suci sehidup semati. Kedua..."

"Rasa penasaran itu satu persatu mulai terbayarkan. Rasanya menjadi biasa saja, hampa, jenuh lalu mulai bosan. Ditambah, nggak sedikit karena ada faktor orang lain yang terlihat lebih menarik. Akhirnya salah satu ataupun kedua belah pihak memutuskan untuk berpisah," sela King.

"Mirisnya kalo yang satu makin sayang yang satu makin bosan," ucap Queen terkekeh geli.

"Pihak yang salah?" tanya King.

"Dua-duanya," jawab Queen.

"Man?"

"No. Gue bukan tipe cewek yang memegang prinsip cowok selalu salah. Because hubungan itu dijalani sama 2 person. Bisa jadi si cewek yang terlalu menuntut tanpa mau ngertiin si cowok kan? Atau si cowok yang terlalu cuek. Soo dua-duanya salah" tanya Queen dengan menaikkan sebelah alisnya.

King mengangguk dengan senyum tipis di bibirnya. Tanpa disadari oleh Queen, malam ini ia menjadi banyak bicara dari yang biasanya menjadi sosok acuh. Perlahan sikap aslinya mulai muncul dan itu karena pria bermata tajam dan teduh dalam satu waktu disampingnya.

"But, ada satu cinta yang nggak perlu punya tahap," ucap King menatap Queen tepat pada kelereng netranya.

"What?" tanya Queen dengan kerutan di dahinya.

King & QueenWhere stories live. Discover now