Chapter 14

286 33 2
                                    

Happy Reading👑
.
.
.

14. Kumpul ortu
Yogyakarta, 08 Juli 2021


________________________________
_____________________________________________

Attention! Aku mau ngasih tau beberapa tokoh biar kalian nggak bingung. Jadi ini nama-nama dari orang tua inti Scorpio yaa.
King: Regan & Claretta
Arion: Lio & Liana
Alvaro: Rian & Vania
Louis: Gerry & Franda
Fernand: Morgan & Nadia
Gabriel: Elvano & Geisha (Almh)
Julliant: Braga & Renata






23.55 WIB

Di bawah sinar lampu yang menerangi suasana malam, beberapa manusia berbeda gender dan usia tampak berbaur menyatu. Menghadirkan suasana suka cita yang memenuhi sebuah ruangan dengan lebar dan panjang yang terlampau berlebih. Menunggu hitungan detik untuk menyambut pergantian hari istimewa dan bersejarah bagi keluarga besar Scorpio. Di hari yang sama ada tangis kebahagiaan dan kesedihan yang mengalir.

Tinggalkan semua cerita🎵
Bertambah usiamu🎵
Tuk jelang kedewasaan🎵

Semoga kau dapatkan🎵
Segala keinginanmu🎵
Ku doakan kau bahagia🎵
Dalam setiap langkahmu🎵

Selamat ulang tahun🎵

Selamat ulang tahun🎵

Suara berat namun sangat nyaman didengar milik Elvano secara lancang memasuki gendang telinga. Diiringi petikan gitar yang dimainkan oleh Julliant menghasilkan nada selaras yang semakin memperindah bait-bait suara hati. Membuat pendengar secara tidak sadar ikut merasakan makna dari lirik-lirik yang terucap.

"Make a wish sayang," ucap Renata, mama Julliant sambil tersenyum.

Gabriel menatap lilin yang membentuk angka sesuai usianya saat ini, tertancap di atas sebuah kue berukuran besar. Lilin yang sumbunya terlihat terbakar, semakin lama semakin melelehkan lilin yang melindungi sumbu di dalamnya.

Tidak ada dekorasi ataupun pesta megah meski sesekali Elvano menginginkannya. Sekadar untuk memperingati hari kelahiran putra sematawayangnya. Putra yang semakin hari bertambah dewasa. Menjadi semangat dan kebanggaan tersendiri baginya.

Namun, Gabriel selaku menolak. Kalian tentu tahu sebabnya.

"Di usia Gabriel yang saat ini semakin bertambah. Mama, terimakasih sudah merelakan nyawamu untuk melahirkan Gabriel, melihat keajaiban dunia dan merasakan cinta dari banyak orang terutama yang saat ini tengah mengelilingi Gabriel. Papa, terimakasih untuk segala perjuangan, pengorbanan, dan semua hal yang papa berikan pada Gabriel. Terimakasih sudah menjadi kuat merawat Gabriel sampai sebesar ini. Terimakasih sudah menjadi panutan dan pahlawan bagi Gabriel."

"Maaf, sampai saat ini belum bisa menjadi apa yang mama dan papa inginkan. Maaf untuk kepergian mama karena Gabriel. Maaf untuk segala hal mengecewakan yang sudah terjadi. Gabriel sangat mencintai kalian lebih dari apa yang terlihat. Meski setiap tahunnya mama tidak bisa mendampingi Gabriel meniup lilin tapi Gabriel selalu yakin bahwa mama selalu menemani Gabriel dari atas sana."

"Gabriel sudah berusaha merayu Tuhan untuk memberikan waktunya beberapa detik saja untuk memeluk mama. Untuk memberi tahu mama secara langsung betapa besar rasa sayang dan cinta Gabriel untuk mama. Tapi maaf ma, Tuhan tidak mengijinkannya. Papa bilang Tuhan lebih tahu yang terbaik."

"Bertambahnya usia Gabriel, Gabriel hanya ingin kedepannya kebahagiaan selalu menyertai kita..."

Claretta mendekati Gabriel, menarik bahunya pelan kemudian memeluknya erat. Memberi ketenangan dan kehangatan yang justru membuat tangis Gabriel pecah. Rindu yang tak pernah berujung temu selalu menyiksa jiwa Gabriel.

King & QueenWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu