Chapter 5

2.2K 301 14
                                    

'The smile on your face lets me know that you need me.
There’s a truth in your eyes saying you’ll never leave me.'

*Don't forget to vote and comments♡

Setelah kejadian kemarin, (Y/n) dan Eren langsung ditahan oleh pihak Polisi Militer. Eren dengan kemampuannya berubah menjadi titan, dan (Y/n) yang mampu mengendalikan dan berbicara dengan titan dianggap menjadi ancaman besar bagi umat manusia. Sekarang, mereka berdua terkurung di balik jeruji besi di ruang bawah tanah markas Polisi Militer. (Y/n) hanya pasrah, gadis keras kepala itu tidak masalah jika harus ditahan, setidaknya Eren tidak harus melalui semuanya sendirian, begitu pikirnya.

"Eren Jeager." Eren yang baru sadarkan diri langsung disapa oleh seorang pria bersurai pirang dengan manik ocean yang indah.

"Aku Erwin Smith, Komandan ke-13 dari Pasukan Pengintai. Dan ini Kapten Levi," ujar Erwin memperkenalkan dirinya dan juga Levi yang tengah berdiri sambil bersandar pada dinding di sampingnya, pandangannya lurus pada gadis cantik yang masih tertidur pulas di balik jeruji besi.

"A-aku, di mana?"

"Di penjara bawah tanah markas utama Polisi Militer, kau dan (Y/n) ditahan karena dianggap sebagai ancaman untuk umat manusia." Mendengar nama (Y/n) disebut, Eren baru menyadari keberadaan gadis yang terbaring di sebelahnya itu.

"(Y/n) ...," lirih Eren mencoba membangunkan gadis itu.

"Tch bodoh, biarkan dia istirahat!" sergah Levi sambil melayangkan tatapan mematikannya pada Eren. Membuat remaja itu ketakutan setengah mati.

"I-tu milikku," ujar Eren saat melihat kunci yang berada di genggaman Erwin.

"Ini akan berada di tanganku sementara waktu. Jadi Jeager, apakah benar kau tidak berniat untuk melawan umat manusia?"

"Tentu saja tidak! Eh- maaf, maksudku tentu tidak. Aku bahkan berniat untuk menghabisi mereka semua demi kebebasan umat manusia. Aku juga ingin bergabung dengan pasukan pengintai."

"Tch apa kata-katamu itu bisa dipercaya?" tanya Levi masih dengan tatapan mematikannya.

"Levi, kita sudah sepakat jika dia tidak akan berbohong."

"Yeah yeah, terserah kau," balas Levi malas. Matanya masih setia memandang ke arah (Y/n) yang nampak tak terganggu dengan kebisingan tiga orang itu.

Ketiganya melanjutkan percakapan mereka hingga diputuskan jika Erwin akan berusaha untuk memenangkan kasus ini dan memasukkan Eren ke pasukan pengintai.

Saat kedua petinggi pasukan pengintai itu ingin meninggalkan penjara bawah tanah Eren kembali membuka suaranya, "Maaf Komandan, kenapa (Y/n) ikut ditahan? Aku paham kenapa mereka menahanku, tetapi (Y/n)? Dia bahkan tidak melakukan apapun!"

"Semua ini salahmu."

"Levi!" tegur Erwin. "Eren, kau ingat apa yang terjadi kemarin, bukan?"

"A-aku hanya ingat jika aku berubah menjadi titan, dan aku kesulitan mengendalikannya. Namun, saat mendengar suara (Y/n) tubuh titanku bergerak sendiri dan melakukan apa yang dia katakan," ujar Eren.

"Karena itu mereka berpikir jika (Y/n) sama sepertimu. Kami harus pergi sekadang, sampai bertemu di persidangan besok." Setelah mengatakan itu, Erwin bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan tempat itu. Sementara Levi masih terpaku di sana, memandang sekilas ke arah (Y/n) kemudian berlalu mengekori Erwin.

***

"Hallo (Y/n), Eren!!" sapa Hange pada kedua remaja di depannya.

My Dearest Cadet (Levi x Reader)Where stories live. Discover now