Chapter 12

1.5K 205 17
                                    

'You're the light in my deepest darkest hour. You're my saviour when I fall.'

*Don't forget to vote and comment♡

(Y/n)'s Memories part 1

"Tuan Zeckler, anda harus segera kembali ke Marley. Keadaan di sana sedang sangat kacau! Sudah menjadi tanggung jawab anda sebagai seorang pemimpin untuk mengatasi masalah di sana!" seru seorang pria bersurai cokelat pada Ayah (Y/n).

Itu adalah ucapan terakhir yang (Y/n) dengar dari dalam rumahnya, pasalnya tepat saat kedatangan pria itu, ibunya langsung membawa gadis kecil itu pergi dari rumah mereka.

"Ibu, kita mau kemana? Kenapa aku tidak boleh bertemu paman tadi?" tanya (Y/n) yang masih berlari sambil membawa boneka dan susu kesukaannya.

"Sayang, orang tadi itu berbahaya. Sekarang Ibu akan membawamu ke tempat yang aman," jawab sangat ibu.

Mereka terus berlari hingga sampai ke sebuah tangga bawah tanah yang sangat bau dan kumuh.

"Ibu, ini tempat apa?"

"(Y/n), ibu terpaksa harus meninggalkanmu di sini. Ini demi kebaikanmu, ibu janji suatu hari nanti saat permasalahannya selesai, ibu akan datang dan menjemputmu. Ibu yakin kau bisa bertahan sampai hari itu. Sekarang ibu harus pergi," pamit wanita bernama Hana itu lalu memeluk dan mengecup kening anaknya.

"A-apa? Kenapa Ibu meninggalkan aku? Apa Ibu dan ayah sudah tidak sayang padaku? Apa karena aku nakal? Aku janji tidak akan memasukkan batu ke dalam kopi ayah lagi," ujar (Y/n) sambil mulai menangis.

'Di saat seperti ini baru mau mengaku, dasar," batin Hana.

"Tidak Sayang, tentu kami sangat menyayangimu. Kami terpaksa melakukan ini demi keselamatanmu. Sudah tidak ada waktu lagi, Ibu harus pergi sekarang."

Semenjak kepergian ibunya, (Y/n) hanya bisa duduk memeluk lutut sambil menangis. Hingga tiba-tiba datang seorang pria berperut buncit dengan pakaian yang kumal.

"Oi apa yang kau lakukan di sini gadis manis? Kau tidak terlihat seperti penduduk sekitar sini. Bagaimana kalau kau ikut aku?" Pria itu berusaha untuk meraih tubuh (Y/n) yang sudah gemetar karena ketakutan.

"T-tidak mau! Ibuku bilang, tidak boleh percaya pada sembarangan orang asing. Apa lagi orang sepertimu!" ketus (Y/n).

"Ayolah, gadis cantik sepertimu pasti akan berharga sangat mahal." Pria itu semakin mendekatkan dirinya pada (Y/n), membuat gadis kecil itu terpojok.

"Tolong! Siapapun tolong aku! Paman gendut ini mau memakanku!" teriak (Y/n).

"Heh sembarangan! Dan mau sekeras apapun kau berteriak, tidak akan ada yang-" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, pria itu tiba-tiba saja tersungkur ke tanah karena di tendang oleh seseorang dari belakang.

Seorang laki-laki bersurai hitam dengan tatapan yang tajam menusuk berdiri tegap di belakang pria itu.

"L-levi?" ujar pria tadi dengan wajah penuh ketakutan.

"Tch, pergi dari hadapanku babi tua!" Tanpa berlama-lama pria itu langsung berlari pergi.

Levi membalikkan tubuhnya, berniat untuk pergi, tapi seruan (Y/n) membuat langkahnya terhenti.

My Dearest Cadet (Levi x Reader)Where stories live. Discover now