Chapter 21

1.5K 210 44
                                    

'I'm sorry for blaming you for everything I just couldn't do
And I've hurt myself by hurting you.'

*Don't forget to vote and comment♡

Saat ini Hange tengah sibuk mengetuk pintu kamar Levi, sudah seminggu (Y/n) pergi dan pria itu menjadi lebih dingin dari sebelumnya, ia juga lebih sering mengurung dirinya di kamar.

"Oi Cebol!! Cepat keluar! Erwin memanggilmu ke ruangannya, ada seseorang yang ingin bicara dengamu!" seru Hange sambil terus menggedor pintu kayu di depannya.

"Tch, pergilah Kacamata Sialan! Aku akan menemui mereka nanti!" Levi berseru membalas Hange dari dalam ruangannya.

"Kau harus menemui mereka sekarang! Dia ingin mengatakan sesuatu mengenai (Y/n)!"

Mendengar nama gadisnya disebut, Levi buru-buru membuka pintu, kemudian berlalu menuju ruangan Erwin, tak menghiraukan keberadaan Hange yang masih berdiri di depan ruangannya.

"Heh Si Cebol itu memang kurang ajar sekali," gerutu Hange sambil menyusul Levi.

Saat sampai di ruangan sang komandan, Levi bisa melihat seorang pria yang tak asing baginya, Hiro, kepala koki di Pasukan Pengintai.

"Selamat pagi, Kapten Levi," sapa Hiro ramah.

Levi tidak membalas sapaan Hiro, pria itu hanya berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Tch, katakan apa yang kau ketahui tentang (Y/n)."

"Dasar Cebol, setidaknya kau balas dulu sapaan dari Tuan Hiro," tegur Hange seraya mendudukan dirinya di sofa.

"Ah tidak masalah, tujuanku datang kemari memang untuk mengatakan sesuatu mengenai (Y/n)." Hiro menatap ketiga petinggi Pasukan Pengintai di hadapannya.

"Begini Komandan dan Kapten, aku mendengar jika (Y/n) pergi dari markas dan setelah aku ingat-ingat, aku sempat mengobrol dengannya saat malam itu di dapur, sebelum dia pergi."

Levi menatap tajam pada Hiro, pria itu berpikir kemungkinan besar jika Hiro melihat kejadian malam itu.

"Ya, Kapten aku melihat kejadian malam itu, sebelum kau datang," ujar Hiro seolah bisa membaca pikiran sang kapten hanya dari tatapan tajamnya.

"Kejadian apa yang kau maksud?" tanya Erwin yang sama sekali tidak mengerti arah pembicaraan Hiro.

"Iya apa maksudnya itu? Berarti kau sempat bertemu dengan (Y/n) beberapa waktu sebelum dia pergi?" Hange menatap ke arah Levi.

"Tch, katakan semuanya yang kau lihat malam itu."

Hiro memperbaiki posisi duduknya, seolah bersiap untuk menceritakan sesuatu yang memang sangat serius.

Flashback

Setelah mengobrol singkat dengan (Y/n), Hiro kembali ke bagian belakang dapur untuk memeriksa persediaan bahan makanan.

Saat pria itu tengah sibuk menghitung jumlah kentang yang tersisa di dalam karung, ia mendengar suara seorang perempuan yang ia yakini bukanlah suara (Y/n).

"Wah wah, lihatlah gadis manja pembawa sial ini sudah kembali."

Karena penasaran, Hiro mencoba untuk melihat siapakah wanita yang berkata hal buruk seperti itu pada (Y/n). Hiro mengintip dari balik tembok, untungnya keadaan dapur tidak terlalu terang sehingga ia dapat berdiri di sana tanpa ketahuan.

My Dearest Cadet (Levi x Reader)Where stories live. Discover now