'I don’t wanna lose you, but it’s so hard when you don’t care anymore.'
*Don't forget to vote and comment♡
"(Y/n), kau baik-baik saja?" tanya Eren. Saat ini mereka berdua tengah berjalan menuju ke ruang makan.
'Bodoh, kenapa aku bertanya seperti itu? Jelas-jelas dia tidak baik-baik saja,' batin Eren.
Sejak bertemu dengan Levi, (Y/n) terlihat murung dan tidak banyak bicara. "Aku baik-baik saja kok, hanya masih sedikit lemas saja, jadi malas bicara," jawab (Y/n) sambil tersenyum lemah.
Keheningan menyelimuti mereka beberapa saat hingga tanpa disadari keduanya sudah sampai di ruang makan.
"Eren! (Y/n)!" seru Armin yang sudah duduk di salah satu meja bersama teman-temannya.
"Kau duduk dulu, biar aku yang ambilkan makanan untukmu," ujar Eren sambil mengusap puncak kepala (Y/n).
"Bagaimana? Sudah lebih baik?" tanya Mikasa saat (Y/n) mendudukan diri di sampingnya.
"Iya, jauh lebih baik."
"(Y/n) kau terlihat sedih, ada apa?" Armin menatap manik (e/c) gadis itu.
"T-tidak ada apa-apa, aku juga tidak sedih kok," jawab (Y/n) sambil tersenyum, tapi teman-temannya tau jika ia menyembunyikan sesuatu.
Setelah Eren datang sambil membawa makanannya dan juga (Y/n), mereka mulai makan siang sambil mengobrol seperti biasa.
"Eren, setelah ini kau pergi latihan saja. Aku sudah lebih baik, jadi kau tidak perlu menemaniku lagi," ujar (Y/n) di tengah obrolan mereka.
"Tidak-tidak, aku akan tetap menjagamu," tolak Eren.
"Eren, aku akan baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir, ya? Lebih baik kau berlatih bersama yang lainnya." (Y/n) bersikukuh agar Eren pergi berlatih hingga akhirnya Eren mengalah.
"Kalau begitu aku duluan ya teman-teman, sampai jumpa nanti!" Gadis itu berjalan pelan meninggalkan ruang makan.
Saat sampai di depan kamar, tiba-tiba saja pintu yang terletak di samping kamarnya terbuka. Levi, dengan seragam pasukan pengintai keluar dari kamarnya dengan wajah yang tak kalah murung dari (Y/n).
"Levi! A-aku ingin bicara sebentar." (Y/n) menggenggam pergelangan tangan kanan pria bersurai hitam itu.
"Tch, aku tidak ada waktu. Dan ingat satu hal Kadet, aku ini kaptenmu jadi bersikaplah sopan, jangan memanggil namaku seperti itu!"
"T-tapi Le- Kapten .... " Levi memejamkan matanya sejenak, lalu menarik kasar tangannya yang berada di genggaman (Y/n), kemudian meninggalkan gadis itu tanpa sepatah katapun.
"Dia kenapa si? Apa aku melakukan kesalahan?" gumam (Y/n).
Gadis itu memasuki kamarnya, lalu mendudukan diri di kursi yang ada di sudut kamarnya. "Aku hanya ingin memberitahunya jika aku sudah mengingat semuanya."
Hingga menjelang makan malam (Y/n) terus memikirkan kesalahan apa yang sudah ia perbuat pada Levi.
"Dia bahkan menjauhiku, lalu bagaimana caranya aku memberitahunya kalau aku sudah ingat?" (Y/n) mengetuk-ngetukan telunjuknya pada meja.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka menampakkan tiga orang temannya, Sasha, Mikasa, dan Historia yang baru saja selesai berlatih.
"Hai (Y/n)!!"
"Hey ada apa?"
"Kami hanya mau mengatakan kalau nanti malam kami akan tidur di kamarmu, boleh 'kan?" tanya Historia.
![](https://img.wattpad.com/cover/269247617-288-k627460.jpg)
YOU ARE READING
My Dearest Cadet (Levi x Reader)
Fanfiction(Y/n) Zeckler adalah seorang gadis cantik yang memutuskan untuk mengikuti pelatihan militer bersama ketiga sahabatnya, Eren, Armin, dan Mikasa. Dengan masa lalu yang seolah terhalang kabut, gadis itu ternyata memiliki kemampuan untuk berbicara dan m...