Chapter 18

1.6K 214 22
                                    

'I'm sorry, don't leave me, I want you here with me. Don't tell me that your love is gone.'

*Don't forget to vote and comment♡

Pagi-pagi sekali, Levi sudah duduk manis di ruangan Erwin. Tidak hanya Levi, Hange pun juga ada di sana. Wanita berkacamata yang biasanya terlihat selalu bersemangat dan bahagia itu kini tengah memandang kesal pada Levi, begitu juga dengan Erwin.

"Apa maksudmu Shorty? Kau meminta agar Erwin mengeluarkan (Y/n) dari regumu? Kau gila?!" Hange mengguncang pundak teman pendeknya itu.

"Tch, jauhkan tangan kotormu itu dariku mata empat!" seru Levi, kesal.

"Apa alasanmu ingin mengeluarkan (Y/n) dari regumu, Levi? Kau ada masalah dengannya? Aku perhatikan kau seperti menjauh darinya," tanya Erwin.

"Dia tidak hanya menjauh dari (Y/n), dia itu juga mengabaikannya. Saat (Y/n) sakit saja dia bahkan tidak peduli, kekasih macam apa dia itu," cibir Hange sambil melipat tangannya di depan dada.

"Aku melakukan semua ini-" Ucapan Levi terpotong karena ketukan yang terdengar dari pintu ruangan Erwin.

Pintu ruangan terbuka setelah Erwin mempersilakan masuk. Di sana Mikasa memasuki ruangan sang komandan dengan raut wajah khawatir.

"Maaf mengganggu kalian, tapi ada hal penting yang harus aku sampaikan," ujar Mikasa.

"Tidak apa, katakan saja."

"(Y/n), semalam dia bilang akan pergi ke dapur sebentar, tapi sampai saat ini dia tidak kembali. Aku dan yang lainnya sudah mencari ke seluruh bagian markas tapi tetap tidak ketemu. Dan kudanya juga tidak ada, Komandan," terang Mikasa, gadis itu melirik Levi yang terlihat sangat terkejut dan khawatir karena ucapannya.

"Sialan!" umpat Levi seraya berlari meninggalkan ruangan Erwin.

Levi berlari menuju ke kandang kuda, saat ia akan memacu kudanya tiba-tiba saja Hange menahannya.

"Levi, jangan gegabah! Kita bahkan tidak tau kemana (Y/n) pergi, setidaknya tunggu sampai waktu makan siang nanti, jika dia belum juga kembali baru kita mencarinya di luar markas." Hange menatap sendu pada Levi, pria itu terlihat begitu gelisah dan khawatir.

"Kau gila?! Tidak ada yang menjaganya di luar sana! Bagaimana jika hal buruk terjadi padanya?! Aku tidak bisa diam saja di sini dan menunggu!"

"Kenapa kau tiba-tiba peduli, Kapten?!Bukannya kau sendiri yang berkata jika (Y/n) bukan lagi anak kecil yang harus dijaga?" Eren yang entah kapan datangnya berseru kesal pada Levi.

"Tch diam kau bocah! Kau tidak tau apapun yang aku lakukan! Jika kalian tidak mau membantuku maka jangan menghalangiku!" Levi benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya, karena pikiran-pikiran buruk tentang (Y/n) yang terus berkeliaran di kepalanya.

"Tunggu Levi! Jika kau memang bersikeras untuk pergi, maka aku dan Moblit akan ikut bersamamu," ujar Hange lalu berlari menuju ke kudanya.

"Hange-San aku juga ingin ikut!" Eren juga sangat khawatir jika ada hal buruk yang akan menimpa (Y/n).

"Tidak Eren, saat ini pihak kerajaan sedang mengincarmu, lebih baik kau dan yang lainnya tunggu saja di markas."

My Dearest Cadet (Levi x Reader)Where stories live. Discover now