Chapter 20

1.6K 208 37
                                    

'You're still the one I run to, the one that I belong to. You're still the one I want for life.'

*Don't forget to vote and comment♡

Langit malam di Marley tidak jauh berbeda dari Paradise, taburan bintang dan bulan yang bersinar indah selalu menjadi pemandangan kesukaan (Y/n). Namun malam ini ada yang berbeda, gadis cantik bersurai (h/c) itu sudah mengingat jati dirinya.

Siang tadi ayah dan ibunya telah menceritakan semuanya, ditambah saat tangannya bersentuhan dengan Zeke yang juga memiliki darah bangsawan membuat semuanya menjadi lebih jelas.

(Y/n), di kehidupan sebelumnya merupakan putri bungsu dari Ymir Fritz yang diasingkan dan dibunuh oleh ketiga kakaknya dan juga ayah kandungnya. Kecemburuan akan kemampuan yang dimiliki (Y/n) dan juga karena gadis itu berusaha menghentikan kekejaman Kaum Eldian pada masa itu membuatnya harus mengalami nasib buruk itu di masa lalu.

"Tuan Putri ayah kenapa belum tidur?" tanya Zeckler yang sudah berdiri di samping putri tercintanya.

"Ayah, apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"Tanyakan apapun yang mengganggu pikiranmu, Nak."

"Apakah Ayah menikah dengan ibu karena mengetahui jika aku akan terlahir kembali dari pernikahan pasangan berdarah bangsawan Edian dan juga Marley?" (Y/n) menatap ayahnya, menantikan jawaban dari pertanyaannya.

"Ayah menikahi ibumu karena cinta, Sayang. Jika kami menikah hanya untuk membuatmu terlahir kembali demi memanfaatkan kekuatan yang ada padamu, maka kami tidak akan bertahan selama ini," jawab Zeckler sambil mengusap puncak kepala (Y/n).

"Begitu, ya? Bagus deh, aku senang mendengarnya."

"(Y/n), sekali lagi maafkan ayah karena sudah meninggalkanmu di sana. Itu semua demi kebaikanmu, banyak penduduk Marley yang berniat melukaimu saat kecil, jadi kami memutuskan untuk pergi ke Paradise demi keselamatanmu."

"Tidak apa-apa Ayah, aku mengerti kok."

"Terimakasih, putri kecil ayah sekarang sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang sangat pengertian rupanya." Zeckler terkekeh pelan karena ucapannya sendiri.

"(Y/n) apa kau berencana untuk mengambil alih kekuasaan di Paradise? Kau tahu jika kau berhak untuk itu, bahkan lebih dari keluarga Reiss."

(Y/n) memandang ayahnya sambil tersenyum kecil. "Tidak, aku hanya akan memenuhi janjiku untuk kebebasan dan kedamaian umat manusia. Setelah itu semua terpenuhi, aku hanya ingin kembali ke tempat di mana hatiku akan berpulang."

Sebenci apapun (Y/n) pada Levi, pria itu akan selalu menjadi tempatnya kembali.

"Hey, putri ayah sedang jatuh cinta?" Pria berbadan tegap itu menaik turunkan alisnya persis seperti yang sering dilakukan oleh Hange jika sedang menggoda (Y/n) dan Levi.

"A-ayah! Jangan menggodaku seperti itu! Aku tidak jatuh cinta kok." (Y/n) memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Ayolah katakan saja, ayah tidak akan marah. Apakah laki-laki itu ada di Paradise?"

"Hm begitu deh, aku harap paman tua itu tidak melupakanku." (Y/n) tersenyum sambil membayangkan wajah kesal Levi saat dirinya memanggil pria itu paman.

***

Menyusuri lorong markas dengan langkah gontai, Levi baru saja kembali dari bar. Entah berapa banyak bir yang telah ia minum hingga mulutnya tak henti-henti meracau.

Sebenarnya Levi bukan termasuk seseorang yang suka meminum minuman seperti itu, tapi kepergian gadisnya membuat pria bermanik kelabu itu begitu frustasi, rasa bersalahnya setiap hari semakin menjadi-jadi. Ia berpikir bir akan membuatnya sedikit melupakan (Y/n) dan merasa lebih baik.

Untungnya suasana markas sudah sepi sehingga tidak ada yang melihat kapten hebat mereka dalam kondisi mabuk berat seperti saat ini. Namun, saat sampai di dekat kamarnya Levi tidak sengaja bertabrakan dengan wanita yang tidak lain adalah Petra.

"K-kapten? Kau mabuk?" Petra meraih pundak Levi yang sudah terlihat begitu lemas.

"(Y-y/n)? Kau sudah kembali? Aku sangat merindukanmu, Brat." Levi memeluk erat tubuh Petra. Saking mabuknya, pria itu bahkan sampai berhalusinasi.

Petra yang sangat terobsesi pada sang kapten pun tidak mempermasalahkan jika pria itu mengira dirinya adalah (Y/n). "Kapten, biar ku antar ke kamarmu."

"Tch, kau ini kenapa Sayang? Kenapa kau tidak memanggil namaku? Kau pasti sangat membenciku saat ini, tolong maafkan aku (Y/n)!" Tanpa disadari, Levi menangis di dalam pelukan Petra.

"Semua yang aku katakan padamu saat itu adalah kebohongan, berjauhan denganmu juga membuatku menderita Sayang. Jika kau mau memukulku saat ini maka lakukanlah!"

Petra tidak berkata apapun, ia hanya diam mendengarkan ucapan Levi. Meskipun kesal karena Levi mengenali dirinya sebagai orang lain, tapi bisa berada sedekat ini dengan pria itu membuat wajahnya memerah.

"Kau tau, aku melakukan semua ini untuk menjagamu, percayalah padaku (Y/n)." Levi mendekatkan wajahnya pada Petra. Saat bibir mereka hampir bersentuhan, tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tubuh Levi menjauh dari Petra.

"Sialan! Apa yang kau lakukan mata empat?! Apa kau tidak melihat jika (Y/n)-ku sudah kembali? Kenapa kau menjauhkanku darinya?!" Levi menatap tajam pada Hange, yang terlihat sangat kesal.

Hange memukul kepala Levi dengan tangan kanannya. "Sadarlah Levi! Dia Petra, bukan (Y/n)! Tidak ada (Y/n) di sini. Dan sejak kapan kau minum-minum seperti ini?"

Levi menjatuhkan dirinya ke lantai, mencoba mencerna ucapan Hange. "(Y/n) ... Ku mohon kembalilah." Untuk pertama kalinya Hange dan Petra melihat Levi begitu putus asa, bahkan Si Manusia Terkuat itu tengah menangis di hadapan mereka.

'Aku tau kalau Levi mencintai (Y/n), tapi aku tidak menyangka sampai seperti ini,' batin Hange.

"Dia akan kembali Levi, sekarang kau istirahatlah, aku akan mengantarmu." Hange membantu Levi untuk berdiri, lalu memapahnya. "Petra, kau juga kembalilah ke kamarmu. Dan tolong jangan bicarakan kejadian ini pada siapapun."

"Baik Hange-San."

Hange membawa Levi kembali ke kamarnya, sementara Petra masih berdiri di tempatnya. "Dasar pengganggu, jika saja tadi Hange-San tidak datang, pasti saat ini Kapten Levi sudah menjadi miliku."

A/n : Thanks for reading, vote, and comment:)
Petra di sini lagi kerasukan arwah pelakor di film azab makanya jadi kaya gitu, aslinya mah baik wkwk(づ ̄ ³ ̄)づ
Cya in the next chapter!!!

A/n : Thanks for reading, vote, and comment:) Petra di sini lagi kerasukan arwah pelakor di film azab makanya jadi kaya gitu, aslinya mah baik wkwk(づ ̄ ³ ̄)づCya in the next chapter!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Levi : "Siang, Brats! Apakah kalian sudah bersih-bersih rumah hari ini?"

My Dearest Cadet (Levi x Reader)Where stories live. Discover now