Chapter 8

2K 258 27
                                    

'It’s just that I’m so afraid someone might steal you away, I’d lose my mind.
So please forgive me for the way I act sometimes. I’m the jealous kind.'

*Don't forget to vote and comment♡

Sekarang ini prajurit Pasukan Pengintai tengah makan malam bersama, melakukan perayaan kecil karena keberhasilan mereka menangkap sosok di balik titan wanita. Meskipun tidak berhasil sepenuhnya tetapi misi kali ini tetap bisa dikatakan sebagai pencapaian yang cukup baik.

"Jwdi, (Y/n) bgimkhana kw mwewachunnya? Sangcht krwen! Kaw syepweti rwatcu dwri pawrah titwn sdjah," ujar Sasha sambil mengunyah makanannya.

"Oi telan dulu makananmu itu gadis kentang! Tidak sopan tau!" tegur Jean pada Sasha.

"Jean benar Sasha, tidak baik makan sambil berbicara. Kalau kau tersedak bagaimana?" timpal gadis imut bersurai pirang, Krista Lenz.

"Tapi, omong-omong aku juga penasaran. Bagaimana kau melakukannya, (Y/n)?" tanya Armin penasaran.

(Y/n) yang duduk di antara Eren dan Reiner menghembuskan napasnya pelan. Kini seluruh temannya menatapnya menunggu jawaban. "Em bagaimana, ya? Jadi, saat itu keadaannya sangat buruk, titan berdatangan dari segala arah. A-aku merasa harus melakukan sesuatu, awalnya juga aku tidak yakin bisa mengendalikan mereka seperti Eren."

"Aku tidak menyangka jika Annie adalah seseorang di balik titan wanita."

"Kami juga, mungkin tidak ya kalau ada penghianat lain di antara kita?" gumam si botak, Connie.

(Y/n) menyadari gelagat aneh Reiner, Laki-laki itu biasanya ikut menimpali jika mereka sedang bercakap-cakap.

"Reiner, ada apa? Kau baik-baik saja 'kan?" tanya (Y/n).

"A-ah ya tentu saja, Tuan Putri." Reiner merangkul bahu (Y/n), sejak awal pelatihan militer Reiner memang sudah jatuh hati pada gadis bermanik (e/c) itu.

Tanpa (Y/n) sadari, sedari tadi Levi terus mengamatinya. Sebelum acara makan malam, Levi sudah mengajak (Y/n) untuk duduk bersamanya, tapi gadis itu menolak dan memilih untuk duduk bersama teman-temannya dengan alasan sudah lama tidak bertemu. Meskipun kesal tapi Levi tetap mengijinkannya. Kini kekesalannya memuncak saat melihat laki-laki lain menyentuh gadisnya.

Levi bangun dari kursinya, melangkah mendekati meja sang pujaan hati dan teman-temannya.

"Oi Shorty! Kau mau kemana?" seru Hange yang tentu saja diabaikan oleh Levi.

"Kadet Braun! Bersihkan kandang kuda untuk satu minggu kedepan!"

(Y/n) dan teman-temannya pun terkejut akan kedatangan Levi yang tiba-tiba, ditambah lagi perintahnya pada Reiner, padahal dari yang mereka tau, laki-laki berbadan besar itu tidak melakukan kesalahan apapun.

"Hah? T-tapi, Kap-"

"Aku tidak menerima penolakan! Dan (Y/n), datanglah ke ruanganku setelah makan malammu selesai!" Setelah mengatakan itu Levi langsung melesat meninggalkan ruang makan dengan wajah kesal.

'Huh ... dia itu kenapa sih? Datang bulan? Aneh sekali,' batin (Y/n).

"Reiner, kau memangnya habis melakukan apa?" Eren.

"Aku tidak melakukan apapun, seharian ini juga aku bersama kalian," jawab Reiner jujur.

"Reiner kau tenang saja ya, nanti biar aku yang bicara pada Kapten Levi. Semoga saja dia mau membatalkan perintahnya itu." (Y/n) mencoba menghibur dengan menepuk-nepuk punggung kekar Reiner pelan. Yang tanpa ia sadari justru membuat laki-laki itu sedikit merona.

My Dearest Cadet (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang