Chapter 15

1.5K 192 7
                                    

'No, I don't believe you when you say you don't need me anymore. So don't pretend, to not love me at all.'

*Don't forget to vote and comment♡

"Katakan (Y/n), apa kepalamu terasa sakit?"

"Tidak, aku hanya merasa lemas saja."

"Baguslah, wajar saja badanmu terasa lemas. Itu karena sudah sepuluh hari kau tidak makan, setelah sarapan nanti badanmu akan segera pulih. Kalau begitu aku permisi dulu semuanya." Perawat pun pergi meninggalkan (Y/n) yang sudah dikelilingi oleh teman-temannya.

"(Y/n), benar kau tidak merasa sakit kepala atau di manapun?" tanya Armin.

"Tidak Armin, aku baik-baik saja," jawab (Y/n) sambil tersenyum manis.

"(Y/n), biar aku suapi kau makan, ya?" tawar Sasha.

"Oi Sasha! Benar kau mau menyuapinya makan? Nanti malah kau lagi yang menghabiskan makanannya," tuduh Jean.

"Diam muka kuda!"

Di tengah pertengkaran kecil Sasha dan Jean yang justru menjadi hiburan tersendiri bagi (Y/n), tiba-tiba saja pintu ruangan itu terbuka, menampilkan Erwin dan Hange dengan wajah yang sumringah.

"(Y/N)! Sweety!! Aku sangat merindukanmu!!" Hange berlari menerjang (Y/n) lalu memeluknya sangat erat.

"Hange! Lepaskan (Y/n), dia baru saja sembuh," seru Erwin.

"Oh iya maaf maaf, habisnya aku sangat merindukanmu, (Y/n)!"

"Bagaimana keadaanmu, (Y/n)?" tanya Erwin.

"Aku baik Komandan, hanya-" Kalimat (Y/n) terhenti saat menyadari ada sesuatu yang aneh pada Erwin. Pria itu kehilangan satu lengannya. "Komandan, k-kau?" (Y/n) menatap sendu pada sang komandan.

Erwin yang menyadari maksud (Y/n) hanya tersenyum, lalu berkata, "Tidak apa-apa, ini bukan masalah besar. Memang aku kesulitan saat memegang pedang dan ODM Gear, tapi itu tidak menghalangiku untuk memperjuangkan kebebasan umat manusia."

(Y/n) begitu kagum pada ketangguhan dan tekad yang dimiliki oleh Erwin. Namun, ia menyadari ada hal lain yang kurang di sana. Levi, pria itu tidak terlihat sama sekali, bahkan ia tidak datang bersama dengan sang komandan.

"Hange-San, apakah Levi sedang sibuk?" tanya (Y/n).

"A-ah i-itu ... Iya benar, dia sedang banyak pekerjaan," jawab Hange gugup, bahkan anak kecil pun tau kalau wanita itu tengah berbohong.

'Aku tidak bisa mengatakan yang sejujurnya kalau Si Cebol itu tidak mau datang. Itu hanya akan membuat (Y/n) semakin sedih,' batin Hange.

"Oh begitu ya ...." Terlihat jelas gurat kekecewaan di wajah (Y/n). Jika Komandan Pasukan Pengintai saja bisa menyempatkan diri untuk datang menjenguknya, lalu kenapa Levi yang tidak lain adalah kekasihnya sendiri justru tidak datang?

"Hange-San, kenapa kau tidak berkata yang sejujurnya saja pada (Y/n)? Kapten Levi memang tidak mau datang bukan?"

"Eren!" tegur Mikasa.

"Ini sudah saatnya untuk sarapan. Sebaiknya kita sarapan dahulu, biarkan (Y/n) istirahat." Erwin mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Yosh! Aku sudah sangat lapar!" seru Sasha.

My Dearest Cadet (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang