6. Perihal Takdir dan Pertemuan.

2K 330 1
                                    

Eldo pernah menjatuhkan hatinya untuk seseorang yang bernama Kinara Angelica, sahabatnya. Karena sebuah janji di masa lalu, Eldo menutup hati untuk gadis lain dan hanya terbuka untuk Nara. Namun terkadang, kita hanya berencana sedang semua skenario Tuhan yang atur begitupun perihal takdir.

Sudah lebih dari sepuluh kali namun Nara menolak hatinya karena ada hati dari bocah SMP yang gadis itu jaga. Padahal dulu mereka berjanji akan menikah ketika telah dewasa.

Eldo pikir, Nara sudah gila karena menjatuhkan hatinya untuk bocah SMP yang bahkan tak mengerti apa pun perihal cinta menurutnya. Eldo yakin perasaan Nara kepada bocah SMP itu hanyalah sebuah rasa kasihan bukan cinta.

Dan Eldo mulai membenci ketika Nara lebih memperdulikan Reynar dari pada dirinya. Kehadiran bocah SMP itu hanya merusak hubungannya dengan Nara hingga pertengkaran-pertengkaran kecil sering terjadi.

Waktu itu, tepat ketika waktu istirahat setelah ulangan harian saat kelas dua semester awal Nara datang setelah pertengkaran mereka semalam karena Nara yang tak kunjung datang ketika Eldo menunggu di cafe hingga berjam-jam.

"El," Langkahnya terhenti ketika Nara memegang pergelangan tangannya dan berdiri tepat di hadapannya kini. "Dengerin gue dulu, please."

Waktu itu, tepat ketika waktu istirahat setelah ulangan harian saat kelas dua semester awal Nara datang setelah pertengkaran mereka semalam karena Nara yang tak kunjung datang ketika Eldo menunggu di cafe hingga berjam-jam.

"Dengerin apa lagi sih Nar?" tanya Eldo menahan kekesalannya, "dengerin kalau memang bocah SMP itu yang lebih penting sekarang dari pada gue?"

"Tapi Reynar lebih butuhin gue El. Dia lagi sakit."

"Gue juga sakit Nara, hati gue sakit."

"Maaf El," pandangan penuh rasa bersalah itu membuat Eldo memilih untuk memalingkan wajahnya, tak ingin memandang wajah Nara yang akan kembali membuatnya goyah dan kembali memaafkan gadis itu.

"Maaf karena untuk saat ini gue ga bisa cinta sama lo."

Penolakan itu selalu membuat hatinya hancur meski itu seringkali terjadi namun Eldo masih belum terbiasa akan rasa sakitnya.

"Gue tahu, pada akhirnya mencintai lo itu cuma nyakitin diri gue sendiri, tapi Nara kenapa gue nggak bisa berhenti? Kenapa gue nggak bisa berhenti buat cinta sama lo? Apa lo nggak bisa buat balas perasaan lo ke gue meskipun cuma sedikit?"

"Maaf El," ucapan maaf itu kembali terlontar, lebih lirih dari sebelumnya karena Nara tahu ia tak akan bisa membalas perasaan Eldo meski rasa itu pernah ada untuk sahabatnya namun presensi Reynar yang datang ke dalam hidupnya mampu merubah segalanya.

"Gue nggak butuh permintaan maaf lo Nara, gue tahu gue egois tapi rasanya sakit lo lebih milih bocah SMP itu dari pada gue."

"Gue cuma takut kehilangan Reynar, El."

"Terus lo nggak takut kehilangan gue?" Eldo menatap Nara tajam sementara gadis itu hanya mampu menundukkan wajahnya tak berani menata Eldo. Ia takut, takut kehilangan Eldo tapi dia tidak akan bisa memilih antara Eldo maupun Reynar karena keduanya begitu penting. Tetapi untuk saat ini Reynar memang lebih membutuhkan dirinya.

"Gue memang udah nggak penting lagi buat lo Nar," kata Eldo kemudian memilih untuk melangkahkan kakinya meninggalkan Nara namun langkahnya kembali terhenti ketika Nara berteriak padanya.

"Reynar bisa saja mati kemarin kalau gue nggak datang El!!"

Eldo memilih untuk melanjutkan langkahnya tanpa membalas ucapan Nara lagi. Pada akhirnya Eldo lebih memilih untuk bolos tak peduli jik nilainya akan kosong di beberapa mata pelajaran.

REYNAR || Huang Renjun [END ✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang