Basecamp

17.2K 1K 71
                                    

Warung Mamel, basecamp mereka sekaligus tempat bolos sekolah. Lokasi nya tidak jauh dari Sma Galaksi hanya berjarak 2 menit ketika kesana dari sekolah.

Setelah pulang sekolah tadi anggota inti altra langsung menuju basecamp mereka, mamel. Warung mamel singkatan dari warung mama meli, janda beranak 2 itu diperjakan oleh ketua altra angkatan 1.

Mamel orang nya baik, pengertian. Suami nya meninggal dunia 2 tahun yang lalu, membesarkan 2 anak nya yang masih sd & smp sendiri tidaklah mudah. Maka dari itu mamel di pekerjakan, selain dapat untung dari berjualan ia juga dapat gaji setiap bulan nya karena menampung anak-anak altra.

Mamel itu bisa dibilang warung khusus altra, tidak boleh sembarangan kesana karena terdapat barang-barang altra seperti senjata sekaligus kaos baju banyak.

"Mamel ragil mau mie soto pake telor sama cabe ya" teriak ragil dari luar

"Kevan juga tapi mie kari ya mamel" sahut nya duduk disebelah ragil

"Oke"

Galang menghisap rokoknya, mengebulkan asap asap itu diudara. Mamel lumayan ramai dipenuhi gelak tawa, selain ada anggota inti disana juga ada adik kelas beserta kakak kelas nya yang bergabung dengan altra.

"Lang lo mau deketin echa?" tanya varo mendekat ke cowo itu.

Galang mengangkat bahu nya tak peduli, ia menghisap lagi rokok nya dan mengebulkan asap itu diudara.

"Menurut gue lo cocok sama echa" ucap varo yakin

Galang menatap varo sekilas lalu menghela nafas kasar, "Gue takut."

"Takut nembak nya?"

"Pftt ragil liat bos kita, masa nembak cewe ga berani." ucap varo tertawa tangan nya menyuruh ragil untuk duduk disamping nya.

"Anjir haha, tenang bos nanti kita bantuin." ragil menatap galang yakin seraya menempuk dada nya.

Galang menatap tajam dua orang di depan nya, "Bukan itu, gue takut dia dalam masalah kalo deket gue" jawab nya pelan

"O-oh gitu?" cicit varo takut melihat mata galang.

"Kan ada lo" tunjuk ragil ke galang

"Kalo lo niat deketin echa ya lo harus jagain dia juga"

"Ga mudah, lo tau sendiri musuh gue banyak."

Ragil menggeleng, "Lo ngga sendiri, lo punya anggota banyak. gue aja sanggup ko lindungin chika bahkan uda setaun ini"

"Lo sama gue beda, gue masih hati-hati sama batra"

Varo mengangguk paham, "Emang sih batra itu suka perebut apa aja yang berhubungan sama lo pasti dia mau."

"Gausah dipikirin, gue pasang penyadap di markas nya" Kevan tiba-tiba menepuk bahu galang dan duduk disamping nya.

"Kok bisa? dari kapan?" tanya ragil

"Uda lama kali, sorry baru bilang" cowo itu menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Pantesan lo tau terus batra mau nyerang" ucap varo

Ragil mengangguk setuju, "Iya gue kira lo peramal"

"Mana ada, eh rehan mana?"

"Ambil mangga sama irham" ucap galang, cowo itu menyeruput es nya setelah rokok nya habis.

"Buset tuh anak dari kemaren makan mangga terus, ngidam kali ya." sahut varo berpikir jauh

"Jangan-jangan dera hamilin tuh anak lagi" celetuk ragil

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang