revisi dalam bentuk novel- terbit di teori kata publishing
open po 15 maret - 24 maret 2024
Don't copy my story! follow sebelum baca
•••
Faresha Azelia, biasa dipanggil Echa. Gadis cantik dengan sejuta pesona yang dapat menarik hati Galang itu berh...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seminggu setelah putus hubungan dengan Echa, Galang berubah ke setelan awal. Sering membolos, merokok, dan begadang. Sedangkan Echa lebih menghabiskan waktunya untuk healing.
Sekarang hari kamis, ia berniat membolos dan memilih berada dikamar saja. Menghabiskan waktu dengan game dan merokok itu andalan nya. Kepulan asap melayang di udara, sesekali mengacak rambutnya karena kesal kalah beberapa kali.
"Langg!" panggil Dela diluar pintu.
Tanpa menjawab, Galang membuka pintu dengan penampilan kusut.
"Dari pada diem aja mending kamu ke kantor papah belajar bisnis disana,"
Cowok itu menghela nafas, "Galang lagi gak fokus bun."
"Mikirin Echa lagi?"
Galang memejamkan mata menikmati elusan Dela di pipinya.
"Makannya kamu jangan main bentak anak orang, hubungan itu harus saling percaya. Bunda gak pernah ajarin kamu kasar sama perempuan kan?" setelah itu Dela menampar pelan pipi anaknya.
"Echa juga gamau dengerin penjelasan aku bun gara-gara cewe yang dateng kerumah itu,"
"Kamu cowok harusnya lebih dewasa, Echa itu masih labil jadi wajar dia gitu. Harusnya kamu ajak ngomong baik-baik, tapi kamu tetep salah udah bentak anak orang." tuding Dela.
Galang menghela nafas, "Iya bun salahin aku terus aja."
Dela terkekeh, "Bunda doain kamu sama Echa jodoh." wanita cantik itu kembali turun meninggalkan Galang.
Cowok itu memutar bola matanya, namun tak ayal ia meng-aminkan dalam hati.
"Bun Galang mau ke mamel ya," teriaknya melihat Dela yang sampai di tangga terakhir mengacungkan jempolnya.
0o0
"Van ketempat bos sekarang!"
"Hah? kenapa--?"
Tut.
"Sialan Lio bangsat, kebiasaan banget."
"Lio siapa?" tanya Galang yang mendengar.
"Lio abangnya Lea?" sahut Varo.
Kevan berdecak, "Emang nya yang punya nama Lio abang Lea doang?"
Varo mengangkat bahu acuh.
"Gue cabut dulu,"
"Kemana?"
Kevan tak menjawab, ia tergesa-gesa mengendarai motornya membuat mereka menerka-nerka yang buruk pada lelaki itu.
"Bos?" gumam Galang.
"Ro suruh dua orang ikutin Kevan, feeling gue gaenak."
"Gue curiga sama dia, akhir-akhir ini beda banget" Varo langsung berjalan kedepan memerintah 2 orang anggotanya.
