Berangkat bareng

15.6K 1.1K 74
                                    

Sinar mentari sedikit demi sedikit mulai naik menyinari bumi, menembus sela-sela jendela kamar seorang gadis yang masih tertidur terbalut dalam selimutnya.

jam weker berdering keras tepat jam 06.00 dengan cepat gadis itu membanting nya ke karpet bulu. Menguap adalah kebiasaan nya lalu membuka tirai besar bak putri kerajaan yang berada di istana.

"Selamat pagi dunia,"

"Echa bangun udah jam 6!" teriak lusi dari bawah tangga.

"Iya mah" dengan langkah gontai, ia menyambar handuk nya lalu masuk ke kamar mandi.

Selang 10 menit, akhirnya echa keluar dengan wajah yang segar. Harum tubuh nya tercium sampai kamar. Setelah memakai seragam, echa berjalan ke meja rias lalu mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer, tak lupa menggunakan skincare juga. Kulit nya yang sudah putih itu di olesi bedak dengan tipis lalu mengoleskan bibirnya dengan lip balm.

Memikirkan tampilan nya dihari kedua yaitu hari rabu sekarang, Melihat banyak aksesoris dimeja membuat tangannya
terulur mengambil sebuah karet hitam tebal bergambar awan. Rambutnya diikat dengan rapih, menyisakan anak rambut di keningnya.

Setelah semua selesai, ia buru-buru menyambar tas dan ponsel nya lalu menyempatkan diri memakai parfum ke seluruh badan sambil berputar.

"Perfect"

Echa turun dengan tergesa-gesa menuju meja makan, meneguk susu nya hingga habis tak lupa bersalaman ke orang tua nya.

"Mah aku berangkat ya," Echa menyalimi dan mencium pipi mereka.

"Sarapan kak"

Echa menggeleng, "Ngga sempet ma sarapan disekolah aja"

"Raf kaka berangkat" Echa mencium singkat pipi adik nya.

Pak beni sudah menunggu di depan, echa langsung masuk ke mobil dan menancap gas.

"Pak beni cepetan ya, echa takut telat." ucap nya panik.

"Iya non"

Baru 5 menit perjalanan tiba-tiba mobil mendadak berhenti.

"Kenapa pak?

"Bentar non" pak beni keluar untuk memeriksa, ternyata ban depan bagian kanan bocor.

"Bocor non" ucap pak beni membuat echa menghela nafas.

"Yah pak terus echa gimana?" tanyanya pasrah.

"Bapak carikan taksi ya non"

Echa mengangguk, ia keluar mobil untuk ikut menyetop taksi juga namun tidak ada satupun yang lewat meski ada itupun sudah terisi penumpang.

Gadis itu mengibas-ngibas tangan nya di wajah, sorot matahari sangat menyengat pagi ini. Tangan nya mengambil susu strawberry di saku tas, lalu menyeruput nya sedikit demi sedikit.

tin tin

Echa mendongak kala sebuah motor berhenti tepat di depan nya. Mata nya menyipit karena tak bisa melihat wajah orang itu yang tertutup helm, terlebih lagi sinar matahari sangat menyorot.

"Belum berangkat?"

deg. Echa kenal suara ini, suara yang semalem—blush pipi nya kembali memanas mengingat perkataan cowok itu.

"Hei,"

Echa tersadar, "E-eh iya?"

"Kok belum berangkat?" tanya galang membuka kaca helm nya.

"Bocor" echa menunjuk ban mobil nya.

"Naik"

"Hah?" beo echa, bicara sama galang membuatnya mendadak jadi orang linglung.

ONLY MINE (TERBIT)Where stories live. Discover now