Rapuh

2.3K 143 19
                                    

Galang menatap jasad papanya yang terbaring kaku, seluruh badannya terluka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galang menatap jasad papanya yang terbaring kaku, seluruh badannya terluka. Wajah itu, tidak lagi tersenyum atau memanggil nya dengan sebutan boy. Hanya wajah kaku tak berdaya yang ia lihat.

"Pah," panggil Galang dengan bergetar menahan tangisnya. Ia tidak boleh cengeng didepan papa.

"Papa kenapa tinggalin bunda sama Galang secepet ini?" sesak sekali rasanya.

"Kamu kapan mau belajar bisnis di kantor papa?"

"Secepatnya ya, mumpung papa masih ada jadi papa yang ngajarin sendiri"

"Papa minta mulai saat ini kamu belajar perusahaan papa,"

"Selagi papa disini buat ngajarin kamu didunia bisnis lang,"

Ingatan-ingatan tentang omongan Fino membekas di kepalanya, menyesal? sekarang sudah terlambat, Fino tidak akan mengajarkan dunia bisnis pada Galang selamanya.

Galang menangis lagi, ia mengerang frustasi. Digenggam tangan papanya yang terlihat kaku dan pucat.

"Pah!" teriak seorang wanita berlari memasuki ruang UGD.

"Bunda," lirih Galang. Ia mendekap tubuh Dela dengan kuat.

"Lang? papa masih hidup kan?" Dela terpaksa melepaskan pelukan itu lalu menatap anaknya meminta jawaban.

"Papa cuma tidur sebentar kan lang?" Dela berjalan disamping ranjang memegang tangan Fino.

"Tangan papa dingin lang, papa sakit ya?"

Galang menangis sesegukan, ia tidak kuat melihat bunda nya seperti ini. Galang memeluk tubuh Dela lagi dengan erat agar wanita itu tidak bisa lepas.

"Bunda jangan gini," hati Galang hancur rasanya.

"Ikhlasin papa bun, Allah lebih sayang papa," setelah mendengar itu Dela menangis dengan suara yang memilukan. Suara tangisan Dela terdengar keluar membuat mereka ikut menangis juga.

Galang mendongak agar air matanya tidak turun kembali, ia harus kuat demi bundanya. Di tepuknya bahu Dela berkali-kali.

"Permisi jenazah pak Fino akan kami mandikan terlebih dulu," Galang mengangguk lalu membawa Dela keluar.

0o0

Disebuah ruangan gelap beberapa orang berkumpul dengan lampu disko sebagai penerangan minim, ditambah puluhan botol miras yang terjejer dimeja.

"Malam yang panjang, hari ini kita akan merayakan keberhasilan" teriak nya membuat mereka bersorak.

"Hahaha akhirnya rencana ku berjalan juga, setelah ini perusahaan ku akan menempati posisi pertama" pria itu tersenyum lebar.

"Hei kemarilah!" ujarnya memanggil 2 orang pria yang hanya memakai pakaian biasa.

"Ini bayaran untukmu, sekarang nikmatilah kemenangan."

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang