Perhatian kecil

11.6K 840 119
                                    

Galang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, tidak menghiraukan sumpah serapah yang ditujukan kepada nya. Pikiran nya hanya satu, keadaan echa.

"Lang jangan ngebut" gumam echa pelan yang masih terdengar oleh galang.

"Biar cepet, ada yang sakit ngga?" galang melirik echa yang terduduk lemas.

Echa menggeleng, "Mual lang pelan-pelan"

Galang langsung menurunkan kecepatan mobil nya menjadi sedang, tangan nya terulur mengelus rambut echa yang basah. Galang ingin menanyakan kejadian nya, tapi melihat echa yang lemah membuat nya tidak tega.

Pintu gerbang dibuka, galang memakirkan mobil nya di halaman rumah echa yang luas. Cowok itu turun dengan tergesa-gesa membuka pintu echa lalu membopong tubuh gadis itu.

Terlihat wanita paruh baya menghampiri mereka dengan khawatir.

"YaAllah non echa kenapa den?" tanya bi darmi sebagai pembantu di rumah echa.

"Ngga papa bi, bisa tunjukin kamar echa?" bi darmi mengangguk lalu mengantarkan mereka ke kamar echa.

Kamar echa bernuansa cream dan luas, dekorasi nya sangat simpel tapi terkesan aesthetic. Harum vanila tercium begitu pintu kamar nya dibuka.

Galang membaringkan echa dengan hati-hati, gadis itu masih setengah sadar saat dibopong. Tubuh nya sangat lemas, bibir nya pun terlihat pucat. Galang duduk dipinggir ranjang dan merapihkan baju nya yang berantakan.

"Mama mana bi?" tanya echa pelan.

"Ibu ke butik non sama rafa, non echa mau ibu bikinin apa?" tanya bi darmi mendekat.

"Bikinin teh sama minum buat galang ya bi" ucap echa.

Bi darmi mengangguk, "Yaudah bibi bikinin dulu. Pintu nya bibi buka ya?"

"Iya bi buka aja" bi darmi kembali kebawah, echa langsung duduk dan melipat kaki nya.

"Ada yang sakit?" tanya galang khawatir.

Echa menggeleng, "Ac nya turunin lang dingin"

Galang mengangguk lalu mengambil remot AC dan menurunkan suhu nya. Setelah itu kembali duduk di pinggir ranjang memperhatikan echa.

"Siapa yang lakuin?" tanya galang datar

"Gatau, pas mau keluar udah ke kunci terus ada yang nyiram dari atas pake air dingin." jelas echa tak bohong

"Terus kenapa lemes?" bukan niat meledek, dilihat-lihat gada yang memar atau lecet di tubuh echa.

"Laper hehe" ucap nya menampilkan cengiran polos.

"Yaudah lo mandi dulu, nanti gue bawa makanan dari dapur."

"Mau ganti baju gak?" tanya echa melihat seragam depan galang basah.

"Gausah gue pake kaos," galang menutup pintu kamar echa dan turun ke bawah menuju dapur.

Echa memegang rambut nya yang sempat di elua galang waktu di mobil, "Bisa manis gitu ya?" tanya nya senyum-senyum.

Echa menyambar handuknya lalu masuk ke kamar mandi, Setelah mandi echa memakai baju piyama berlengan panjang bermotif kucing. Rambut nya yang masih basah ia bungkus dengan handuk kecil.

Echa menuruni tangga menuju dapur, menghampiri galang yang sedang berbicara dengan bi darmi. Langkah nya berbunyi kincring karena gelang di kaki kiri dan sendal bulu nya.

"Lang" panggil echa, galang menoleh ke echa yang sudah membersihkan diri nya.

"Duduk situ" suruh galang menunjuk meja makan, echa menurut. Galang membawakan secangkir teh dan nasi goreng untuk gadis itu.

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang