Extra part

2.4K 82 1
                                    

Amerika Serikat📍

Gadis cantik dengan rambut panjangnya yang se punggung itu menatap jalanan kota yang sedikit ramai dengan pemandangan langit yang sangat cantik, jalanan yang terlihat sedikit basah sehabis diguyur hujan menambah kesan syahdu bagi Faresha Azelia.

Drtt drrt!

Langkahnya terhenti untuk melihat nama yang tertera di layar ponsel, memasang airpods di kedua telinga lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Hello! Beautiful Lea is here!”

Echa terkekeh, “Hi Lea how are you?”

“Ck Ck dasar mentang-mentang udah jadi bule inggris ya?”

“Iya nih udah jadi kebiasaan gue sehari-hari— Take care qelly, i'm going home.” Echa tersenyum membalas sapaan teman kampusnya.

“Masih di kampus Cha?”

Beberapa kali Echa tersenyum membalas teman kampusnya, “Masih ini on the way balik kerumah. Bentar lagi juga sampe.”

“Lo gak ngampus?” tanya Echa melirik jam tangannya.

“Nyantai dulu gak sih? hahaha belum dateng dosen nya,”

Tibalah disebuah rumah minimalis berdominasi putih netral dan abu-abu yang terkesan elegan dengan jendela besar khas rumah buatan Amerika.

“Biarin nanti telat, gue baru aja sampe rumah Le.” Echa mengganti sepatu nya dengan sendal rumahan kemudian menekan sakral untuk menerangi rumahnya.

“Sendirian aja lo?”

Echa berdeham, “Nanti juga bentar lagi 2 temen gue dateng.”

“Yang bule ganteng itu?”

Echa mencibir, “Galang udah berangkat belum ya?” Echa mencuci tangannya di wastafel lalu mengeluarkan bahan-bahan memasak dari kulkas.

“Gatau deh, by the way lo jadi pulang kan lusa?”

“Jadi dong pokonya lo semua harus bantu gue ya,” tangannya lihai memotong motong perbawangan dan cabai. Masih mendengarkan suara Lea lewat airpods.

“Tapi sumpah Cha gue masih takut, apalagi setelah jauh dari lo Galang balik kaya awal–cuekkkkk banget.”

Echa terkekeh pelan, “Gapapa ada gue jadi gausa takut. Nanti gue omongin lagi sama kalian pada, gue mau nelfon dia dulu ya sekalian masak nih gue.”

“Kenapa gak beli aja sih?”

“Gak baik junk food terus Lea, Galang juga minta gue masak yang gampang-gampang aja ko.”

“Hm yauda deh, see you Echa!”

Echa berdeham lalu sambungan terputus, Echa melepas airpods nya lalu berjalan mengambil ponsel di meja makan. Terlihat banyak notifikasi masuk dari kekasihnya membuat Echa menggelengkan kepala.

“Dasar gak sabaran!” Echa membenarkan rambutnya membentuk messy bun, jari mungilnya menekan layar lalu menaruh ponsel itu didekat jendela agar memperlihatkan dirinya yang tengah memasak.

Morning babe

“Abis ngapain? kok sedang berada di panggilan lain? lama banget lagi, macem-macem kamu?”

Echa tidak bisa menahan kekehan nya melihat Galang yang mengomel dengan muka cemberut itu, “Aku lagi masak sayang.”

“Hm,”

“Tadi pas aku baru keluar kampus Lea langsung nelfon, jadinya aku gak sempet nelfon kamu duluan.” jelas Echa sesekali melanjutkan kegiatan nya sambil melirik Galang.

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang