Yang sebenarnya

2.4K 119 21
                                    

"ECHA!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ECHA!!!"

"ECHA! KAMU DIMANA ECHA?!"

Gadis yang memiliki nama itu tersentak, ia sedang memindahkan makanan yang baru ia pesan kedalam piring.

"Cha Galang manggilin lo tuh," Irham menghampiri Echa yang ada didapur. Masih dirumah Galang yang suasana nya sedang berduka, baru saja Echa turun dari kamar laki-laki dan menunggu pesanan makanan.

"Padahal tadi ketiduran abis nangis ham," Echa membuang bungkus nya ketempat sampah lalu mengangkat nampan berisi makanan dan minuman.

"Gue keatas dulu ya," Irham mengangguk seraya tersenyum tipis.

Ceklek

Galang menoleh pada pintu kamar yang baru saja terbuka, ia langsung menghampiri Echa lalu mengambil nampan itu dan menaruh nya dikasur. Tanpa babibu ia memeluk Echa dengan erat.

"Gue pikir lo pergi,"

Echa tersenyum tipis, "Aku ambil makan buat kamu." gadis itu melepaskan pelukan nya membuat Galang tak rela.

"Sini makan dulu aku yang suapin, kalo kamu lemah gini siapa yang nguatin bunda hm?" ucap Echa lembut.

Galang duduk berhadapan dengan Echa dikasur, nasi dengan udang dan sayur itu dimakan habis oleh Galang berkat suapan Echa.

Setelah meneguk air putih hingga habis Echa mengelus pipi Galang dengan lembut.

"Yang kuat ya, semoga aditya cepet ditangkap sama ayah"

Laki-laki itu mengangguk pelan, "Makasih."

"Ayo turun temenin bunda kamu,"

"Cha," panggil Galang yang melihat Echa hendak beranjak.

Gadis itu terdiam menunggu kelanjutan yang akan diucap, tatapan mereka bertemu selama beberapa detik namun Echa segera mengalihkan pandangannya.

"Maaf aku-- gue nyakitin lo, maaf banget," Galang meralat kosakata nya.

"Lupain aja lang, iya aku uda maafin."

Galang menghela nafas, bukan waktunya untuk membahas masalah ini ditengah keadaan berduka nya. Ia sangat membutuhkan gadis itu di titik lemahnya sekarang.

"Biar gue yang bawa, sekali lagi makasih" Galang menampilkan senyumnya berusaha baik-baik saja.

Echa hanya tersenyum lalu berjalan lebih dulu keluar kamar.

Setelah itu Echa duduk disamping Lusi dan Galang duduk disamping Dela, banyak beberapa anak Altra yang masih stay menemani ketua mereka.

"Bun makan dulu ya?"

Dela menggeleng, "Bunda gak napsu makan."

"Tetep harus makan, kalo bunda sakit gimana?" Galang akan berusaha memberi Dela kekuatan seperti kata Echa tadi.

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang