revisi dalam bentuk novel- terbit di teori kata publishing
open po 15 maret - 24 maret 2024
Don't copy my story! follow sebelum baca
•••
Faresha Azelia, biasa dipanggil Echa. Gadis cantik dengan sejuta pesona yang dapat menarik hati Galang itu berh...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kak bang--"
Ceklek
"Tumben udah bangun," cibir Lusi. Echa menampilkan cengir nya, lalu menggandeng lengan Lusi menuju meja makan.
"Kenapa sih? kaya nya bahagia banget?"
"Nggak papa"
Lusi menatap Echa ragu, sedangkan yang ditatap tengah menikmati sarapan nya dengan tenang. Gadis itu meneguk susu nya dan mengusap rambut Rafa tiba-tiba.
"Ganteng banget ciiii," ucap Echa gemas.
Rafa menatap aneh kakak nya itu, Zio juga ikut bingung dengan sifat Echa pagi ini.
"Kok pada liatin aku?" Echa menatap mereka kesal.
"Kamu kenapa sih kak bikin ayah takut aja"
"Aku? emang kenapa?"
"Dari tadi senyum-senyum mulu, cerita napa," cerocos Lusi.
"Senyum kan ibadah mah," jawab nya santai.
"Iya tapi--"
"Aku berangkat ya," Echa menyampirkan tas nya dibahu lalu menyalimi tangan Lusi dan Zio.
"Mobil nya belum dipanasin kak " ucap Zio.
"Aku dijemput yah"
"Sama siapa?" tanya Zio
"Sama kak Galang," bukan Echa, melainkan Rafa yang menjawab.
"Cie anak mamah," goda Lusi, Echa mengulum senyumnya.
"Udah ah aku mau berangkat"
"Assalamualaikum," Echa langsung ngacir keluar dengan senyum lebar nya seraya menenteng helm pink seperti biasa, Membuat Zio geleng-geleng kepala.
"Eh mau berangkat non? saya belum panasin mobil," ucap pak Beni.
"Echa dijemput, duluan ya pak" pak Beni mengangguk, echa berjalan beberapa langkah menuju gerbang dilihat nya Galang baru datang.
Echa tak tahan untuk tersenyum pipinya juga terlihat merah merona, cowok itu membuka kaca full face nya lalu menatap Echa.
"Langsung berangkat?" tanya Galang.
Echa mengangguk, sebelum naik Galang lebih dulu mengikat hoodie pada pinggang Echa. Gadis itu tersenyum simpul, ia memakai helm nya lalu naik ke motor dibantu Galang. Cowok itu tersentak kala ada tangan yang melingkar di pinggang nya. Galang tersenyum tipis dibalik helm.
"Udah sarapan?" tanya Galang.
"Udah, kalo kamu?"
Galang merasa darah nya berdesir hangat mendengar Echa berbicara aku-kamu, sebenernya dari semalam juga sudah, hanya saja cowok itu masih belum terbiasa.
