Kayak yang Kana dan Mark janjiin. Sekarang mobil warna hitam milik Mark menyusuri jalanan kampus Kana. Mengantar sekaligus mengelilingi kampus di mana Kana, sahabat sekaligus orang yang dia suka itu menempuh pendidikan.
"Eh, Na. Mau diparkir di mana nih?",
"Situ, situ aja. Majuin lagi",
"Oh, oke",
Habis Mark parkirin mobilnya. Kana berencana ngajak Mark ke kantin dulu.
"Eh, Mark. Ke kantin dulu aja. Lo belum makan kan?",
"Iya sih. Lo gakpapa emang kalo kita makan dulu?",
"Ya gakpapa lah. Kan gue sekarang tugasnya jadi tour guide nya elo. Jadi ya gue harus bikin lo seneng",
"Oh haha. Oke",
Jadilah Kana sama Mark ke kantin.
Kana lagi celingukan. Nyari meja yang kosong. Atau gak ya yang ada space yang lumayan buat dia sama Mark duduk.
Waktu Kana lagi celingak celinguk, Mark nyolek lengan Kana.
"Eh, Na. Itu Haechan bukan sih, Na?",
Sambil nunjuk ke arah Haechan duduk. Kana coba fojusin pandangan dia ke arah itu.
"Oh, iya. Itu Haechan. Mau join sama Haechan?",
"Oh boleh deh. Udah lama juga gak ketemu sama itu bocah",
"Oh oke",
Kana sama Mark jalan ke arah Haechan. Buat duduk bareng.
"Wah! Bang Mark?",
Kebiasaan Haechan itu ya heboh. Gak tau deh dia tuh jelmaan siuman apa. Bisa rusuh banget kelakuannya.
Mark karena merasa disambut baik. Dia jadi rileks gitu sama suasana kampusnya Kana.
Mark itu juga cocok banget sama Haechan. Mereka berdua kalau ngobrol nyambung banget.
Herannya lagi, kalau Kana main bareng Mark dan Haechan. Yang ada Kana itu udah kayak nyamuk yang nemenin orang pacaran. Ngenes banget.
Mark langsung ditarik sama Haechan. Dan dia sekarang duduk sebelahan sama Haechan. Sedangkan Kana, duduk di mana aja yang ada kursi kosong. Dan kebetulan Kana duduk di sebelah Jaemin.
"Oh, hai Jae",
"Hai, kak",
"Renjun, Jeno, Chenle, Jisung. Hai semuanya",
"Hai juga, kak Kana",
Marknya asik ngobrol sama Haechan. Kana jadi bingung mau ngapain.
"Chan. Itu abang lo ajak pesen makan gih. Laper dia katanya",
"Siap",
Haechan dengan semangat mengacungkan jempolnya ke Kana. Dan ngajak Mark buat pesen makanan.
"Mau pesen apa, Na?",
"Jus strawberry tanpa susu",
"Jus strawberry tanpa susu",
Kana langsung noleh ke orang yang barusan bilang hal sama kayak Kana. Orangnya Jaemin. Yang lain juga ikutan lihatin Jaemin.
Kana natap Jaemin kaget. Begitupun Jaemin. Dia gak sengaja bilang jus strawberry ke Mark.
"Kok elo tau kalo kak Kana mau pesen jus strawberry tanpa susu, Jaem?",
Jaemin agak gelagapan jawab pertanyaan Renjun.
"Ah itu. G-gue kemaren lihat kak Kana minum jus strawberry, kayaknya doyan banget gitu. Jadi gue pikir kak Kana bakalan pesen itu. Eh bener ternyata",
"Oooohh",
"Ah",
Kana cuma anggukin kepala dia paham sama alasan yang diberikan Jaemin. Begitupun yang lain, sama merasa paham dan wajar.
"Minum aja. Jus strawberry tanpa susu ya satu",
"Gak makan, Na?",
"Enggak. Minum aja",
"Oke. Tante jus strawberry tanpa susu yang bayarin bang Mark... Yok otw kita bang",
Mark ngikutin Haechan ke arah deretan penjual di kantin.
Sementara itu Kana masih merhatiin Jaemin yang katanya gak sengaja bilang jus strawberry barengan.
"Kok tau, Jae, kalo kak Kana suka jus strawberry?",
"Kebetulan aja. Pas kemaren makan bareng Haechan kan kak Kana pesen jus strawberry, terus kemarennya lagi juga pesen jus strawberry. Jadi gue kira ya kak Kana suka gitu",
"Tapi kok elo tau sampai tanpa susunya sih?",
"Hah? Oh, oh itu. Kan kemaren waktu ketemu itu gue juga nanya ke elo kan, kak? Soal minuman elo?",
"Haha. Oh iya bener. Baru inget gue... Eh btw, seneng ya yang jadi pacarnya Jaemin. Selain dilihatin ya diperhatiin juga",
"Bukannya sama ya, kak?",
"Oh beda dong. Kalo dilihatin itu palingan cuma dilihatin aja. Tapi kalo diperhatikan itu ya segala gerak geriknya, apapun lah soal orang itu diperhatikan semua. Sampai detail paling kecil pun pasti diperhatikan. Gitu",
"Wah. Kak Kana kok kayak yang berpengalaman gitu? Sering pacaran ya, kak?",
"Kalo ditanya pernah pacaran ya pernah",
"Terus kalo sekarang kak?",
Dari tadi yang kepo Jeno, Renjun, Chenle sama Jisung. Jaemin yang awalnya jadi topik utama cuma diem aja. Ikutan nyimak tapi.
"Sekarang kenapa?",
"Pacaran gak? Terus itu cowok yang sama Haechan siapanya kakak?",
"Tetangga di rumah. Kebetulan mau ke luar kota. Terus sekalian nganterin gue... Kenapa emang? Atau kalian ada yang mau ngenalin gue ke cowok? Iya?",
"Huh. Daripada gue kenalin ke orang, ya mending kak Kana sama gue aja. Mau gak, kak?",
Kana cuma terkekeh pelan denger ucapan Jeno yang sok modus itu.
"Haha. Gak deh. Gue udah nge-keep hati gue buat orang lain kok",
"Wah siapa tuh, kak? Spill dong",
"Ada deh rahasia. Haha",
"Ya kak Kana gak asik",
"Haha... Tapi cowoknya udah punya pacar",
"Lah? Cinta sepihak dong?",
"Iya nih. Tapi gakpapa deh. Udah dibiarin suka aja gue udah seneng kok. Hehe",
"Ck. Siapa coba yang nolak kak Kana? Bilang, kak, sama gue. Biar gue labrak tuh cowok",
"Haha. Gak deh. Gak usah. Gakpapa gue",
Lagi asik asiknya ngobrol, Jaemin milih pamit. Katanya ada urusan mendadak.
"Eh gue cabut duluan. Ada urusan",
"Buru buru banget? Pasti soal si Hyeorin ya?",
"Apaan sih. Gak lah... Udah deh. Gue cabut. Kak Kana gue duluan",
"Oh iya, Jae. Tiati ya",
Kana sama yang lain lanjut ngobrol dan becanda. Tapi matanya fokus ke punggung Jaemin yang beranjak jauh itu.
YOU ARE READING
FWB : Na Jaemin
Random[COMPLETED] "Kata siapa? Orang sayangku ada di depanku lagi makan paha ayam tuh", "Aku posesif ya, Na?", ---------------------------------------------------- Oh iya. Tau kan konsepnya fwb-an? Iya. Gitu. Ada bagian yang intim intim.
