FWB. 35

273 17 0
                                    

Doyoung sama Taeyong pulang ke kota mereka pukul 1 pagi.

Mereka harus pulang, dan kembali kerja di pagi hari. Untungnya, mereka bawa supir. Jadi, selama perjalanan mereka bisa istirahat.

Sebenarnya, mereka sore itu bisa langsung pulang, dengan tim mereka. Tapi mereka berdua, bukan, lebih tepatnya Doyoung milih buat stay sampai malam.

Itu pun Taeyong udah marah marah ngajak Doyoung pulang. Doyoung awalnya minta besok pagi aja pulangnya. Biar bisa semalam lagi sama Kana. Tapi Doyoung kalah sama Taeyong yang nelpon papa Baekhyun. Alhasil Doyoung langsung diminta pulang.

Tapi semalam Doyoung sempet mampir ke vila Kana. Dan minta Kana buat jangan tidur dulu. Dan alhasil, Kana tidur di sofa sama Mark setelah Doyoung sama Taeyong pulang.

Kana sama Mark tidur sambil duduk. Saling berdempetan, dengan satu selimut, yang Hangyul sempet pakai-in buat mereka.

Paginya. Setelah tau kalau Doyoung dan Taeyong udah pulang. Anak anak bisa bernapas dengan lega. Mereka gak bakalan ketakutan lagi sama muka garangnya Doyoung.

Heran. Sama Doyoung aja takut mereka.

Sesuai rencana awal. Sore nanti mereka bakalan barbeque an di halaman belakang vila.

Kebetulan yang pinter masalah dapur itu Kana, Hangyul sama Yohan. Jadi mereka bertiga, plus manusia bernama Mark, lagi ada di pasar tradisional buat belanja. Untung aja ada pasar tradisional deket pantai. Jadi mereka gak perlu bingung buat belanja.

Sebenarnya kalau mau, ada supermarket. Tapi Kana minta ke pasar tradisional yang lebih banyak bahan makanannya.

"Kita mau bakar apa aja nih?",

"Daging lah. Daging sapi",

"Tadi si Dery minta ikan. Ngidam ikan bakar katanya",

"Gila. Ngidam kata lo?",

"Haha",

"Ya udah. Nanti ke tempat pelelangan ikan aja. Kayaknya tadi kita lewatin deh tempatnya",

"Gak mau cari di sini sekalian aja, Na?",

"Asikan ke pelelangan langsung deh, Yo. Sekalian jalan jalan",

"Wah untung ya cuma kita berempat. Coba aja kalau ada satu manusia jadi jadian kayak Lucas, Changbin, Hendery sama Tzuyu. Asli, bakalan ribet",

"Si Yohan. Lagi ghibahin anak anak ternyata. Haha",

"Eh sialan lo",

"Gak ada mereka. Lo berdua yang ribut",

Iya. Semuanya biang rusuh, biang ribut. Yang bawaannya anteng cuma si Hangyul.

Dahlah. Capek.

Mereka beneran ke tempat pelelangan ikan.

Mereka sempetin buat jalan jalan dulu. Lihat ramainya orang yang lagi ikut pelelangan ikan.

Kana berhenti di salah satu penjual bahari laut.

"Eh mau ikan apa?",

"Tuna boleh",

"Gak usah ikan, Na. Beli gurita sama udang aja",

"Si Dery gak ngamuk? Gak dibeliin ikan?",

"Enggak. Udah gurita aja sama udang",

"Oh, oke... Pak. Minta gurita, udang sama cumi ya, pak. Masing masing 3 kg",

"Astaga, by. Kamu mau hajatan apa gimana?",

"3 kg itu sedikit, Mark. Lihat tuh, ukurannya besar besar",

Kana udah paham sama kelakuan anak anak itu. Mereka kalau urusan sama makanan kayak orang rakus. Semuanya masuk. Makanya Kana beli banyak.

"Udah yuk. Udah semua nih",

"Ayo",

Mereka langsung pulang ke vila. Karena hari juga udah mulai sore.

Mereka juga takut. Itu vila kalau ditinggal lama, dengan penghuni yang serba rusuh. Apa aman? Yohan udah ketar ketir sendiri. Padahal tadi dia bersyukur gak ada biang rusuh yang ikut ke pasar. Sekarang, dia panik sendiri.

Sampai di vila. Untungnya keadaan vila masih aman. Walaupun anak anaknya pada tidur sembarangan di karpet.

"Loh? Kok pada tidur di sini? Aduh. Kasihan banget sih",

Kana ngusap pipi Tzuyu yang lagi tidur pulas di samping Changbin.

"Mark. Tolong bangunin mereka dong. Suruh siap siap. Udah sore banget soalnya",

"Oke, by",

Kana, Yohan sama Hangyul langsung ke dapur, naruh belanjaan mereka.

Hari makin gelap. Semua anak udah siap di halaman belakang, dengan segala bahan dan perabotan mereka buat barbeque-an.

Hangyul bertugas membakar daging dan bahan lainnya, dan dibantu Hendery. Yohan masih ada di dapur, membersihkan cumi dan yang lainnya.

Kana sama Yuqi dan Tzuyu lagi iris iris buah. Buat cuci mulut nantinya. Sedangkan yang lain. Asik ngobrol sambil nyemilin ciki yang Mark beli tadi.

"Eh, ikan gue mana woy? Lo gak pada beliin apa?",

"Lagi dibersihin sama Yohan. Gak usah bawel",

"Oh ngobrol dong. Kan gue gak lihat tuh ikan dari tadi soalnya",

"Nanya. Gak usah main ngomel makanya",

Dan Kana jadi keingetan sesuatu, karena Hendery yang tiba tiba bahas ikan.

Kana langsung lari ke dalam buat ngecek sesuatu. Dan gak lama dia balik ke halaman belakang lagi.

"Yang masak nasi siapa?",

Kana masih ngos-ngosan.

Yuqi langsung angkat tangan dia ke Kana. Sambil bilang kalau dia yang masak nasi.

"Gue, Na",

Kana langsung jalan ke Yuqi, dan langsung peluk Yuqi.

Yuqi ataupun yang lain juga sama bingungnya sama kelakuan Kana. Tiba tiba lari ke dalam, tiba tiba keluar lagi, eh tiba tiba nanya soal nasi dan ujungnya meluk Yuqi.

Mark aja sampai bangun, mendekat ke Kana sama Yuqi yang lagi pelukan.

"Thankyou, Yuq. Gue gak tau gimana jadinya kalo gak ada elo",

"Hei. By? Kenapa?",

"Iya. Lo kenapa sih, Na?",

Habis gitu Kana ketawa.

Bahu Kana udah Mark pegangin. Mark takut Kana kesambet atau apa gitu.

"By? Kenapa? Ada apa?",

Bahkan Hangyul yang lagi bakar sosis aja sampai mendekat ke Kana. Udah gak peduli dia kalau itu sosis dan yang lainnya gosong. Dia juga khawatir soalnya.

"Haha. Nasi. Haha",

"Iya. Nasi nya kenapa? Ada apa?",

"Haha. Tadi aku lupa mau masak nasi. Kelamaan kalo misal aku masak sekarang. Tapi untungnya si Yuqi udah masak nasi. Jadi aku peluk dia buat terima kasih",

"ASTAGA",

Semuanya jawab dengan kompak waktu denger alasan Kana kayak orang gila tadi.

"Woy, Kana. Jantungan gue lihat lo",

"Sosis sampai aku tinggal, Na. Astaga",

"Ya Tuhan, by. Aku kira ada apaan, sampai lari larian begitu",

Habis sadar. Kana malu sendiri keinget kelakuan dia. Dia langsung peluk Mark. Buat nyembunyiin muka dia yang udah merah karena malu.

Mark sendiri juga gemes sendiri sama kelakuan pacarnya itu.

Tapi disatu sisi Mark sadar sama satu hal.








FWB : Na JaeminWhere stories live. Discover now