FWB. 73

184 19 0
                                    

Sekarang udah ada dua orang yang terduduk lemas di hadapan Doyoung. Kana dan Jaemin.

Iya. Orang yang diajak Doyoung bertemu itu Jaemin.

Doyoung berdalih mau menemui client untuk meeting, agar Kana mau ikut. Karena kalau Doyoung jujur soal siapa yang akan dia temui, pasti Kana akan menolak dan kabur. Doyoung gak mau repot.

Sedangkan Taeyong duduk sedikit jauh dari ruang tamu, tempat Doyoung akan melangsungkan persidangan antara Kana dan Jaemin.

Taeyong duduk di meja makan. Dia sengaja duduk sedikit jauh. Karena dia tau sebenarnya itu bukan haknya untuk ikut campur. Tapi, walaupun dia duduk di ruangan berbeda, Taeyong masih bisa mendengarkan semua suara dari ketiga orang yang ada di ruang tamu.

Seperti sekarang, suara Doyoung yang sedang melempar pertanyaan demi pertanyaan pada adik dan cowok bernama Jaemin itu.

"Jelasin aja. Kalian ada apa? Gak perlu ada yang ditutup-tutupi. Jelasin dengan jujur",

"Mas?",

Kana udah nangis. Dia udah gak tau lagi harus gimana. Yang ada, dia cuma bisa pasrah sama keadaan saat ini.

Jaemin sendiri juga cuma bisa pasrah. Sebelumnya dia udah pernah membayangkan hal ini terjadi, dan akhirnya terjadi juga hari ini.

"Cepet. Terserah kalian siapa yang mau jelasin. Yang penting jelasin",

Jaemin menghela nafasnya pelan, sepelan mungkin. Dia sedang mengatur napasnya, menyiapkan mentalnya untuk menghadapi emosi Doyoung yang sebenarnya.

"Saya dan Kana dulu punya hubungan",

Kana langsung meremas celana yang dia pakai, sesaat setelah Jaemin memulai katanya.

Dan Doyoung cuma diam.

"Hubungan kami bukan hubungan yang bisa diumbar ataupun dijelaskan. Karena, karena hubungan kami bukan hubungan yang sehat. Saya dan Kana terikat hubungan friend with benefit... Saya. Saya punya pacar. Pacar bener bener. Seorang cewek yang bisa aku ajak kemana mana tanpa harus mikirin orang lain. Dan saat itu juga saya punya hubungan sama Kana. Gak ada yang tau hubungan kami. Sampai akhirnya hubungan kami berjalan selama hampir 2 tahun...",

"Seperti yang kakak tau. Friend with benefit bukanlah hubungan yang baik. Karena hubungan itu ada hanya untuk saling mendapatkan keuntungan. Namun sayangnya keuntungan itu cuma ada buat saya. Keuntungan buat Kana gak ada sama sekali. Yang ada hanya luka yang Kana dapat selama menjalin hubungan busuk itu...",

Doyoung masih setia mendengarkan ucapan yang akan keluar dari mulut Jaemin selanjutnya.

Sedangkan Kana. Dia udah gak sanggup lagi menahan tangisnya, yang sebenarnya udah keluar sejak tadi.

Rasa sesak semakin menyiksa tubuh Kana saat ini. Namun dia tahan.

Jujur, Doyoung juga gak sanggup melihat adiknya menangis seperti itu. Tapi dia butuh kejelasan hal itu dari mulut Jaemin ataupun Kana sendiri, bukan dari orang lain.

Taeyong juga sama. Di ruangan sebelah dia udah berkali kali mengusap wajahnya kasar. Hatinya ikut teriris saat mendengar pengakuan Jaemin.

"Awalnya saya memang ingin berteman dengan Kana secara pure. Tapi ada satu waktu yang saya sangat kacau, dan tepat saat itu hanya ada Kana. Dan entah kenapa, sejak saat itu saya merasa senang saat bersama Kana. Tapi rasa senang saya itu hanya sebatas senang karena saya ada teman saat saya gabut dan semacamnya. Bukan karena saya memang butuh Kana di hidup saya... Mungkin iya saya butuh Kana di hidup saya. Tapi rasa tubuh itu cuma rasa butuh saat saya ingin merasakan...",

Jaemin menjeda kalimatnya. Dia sendiri gak sanggup buat bilang apa yang akan dia ucapkan itu.

Jaemin sendiri sangat merasa frustasi untuk melanjutkan cerita ini.

FWB : Na JaeminWhere stories live. Discover now