FWB. 47

265 18 0
                                    

Sebuah tangan meraba raba space ranjang tidur di samping tubuhnya. Mencoba merasakan keberadaan seseorang, tapi sayangnya nihil. Di sampingnya gak ada siapapun. Kosong.

Jaemin bangun karena merasa di sampingnya gak ada siapapun. Gak ada Kana yang semalam memeluk Jaemin di tidurnya.

Jaemin bangun masih dengan rasa bersalahnya yang besar ke Kana.

Semalam, Jaemin kira Kana luluh, atau setidaknya telah memaafkan Jaemin. Ternyata Jaemin salah, sikap Kana semalam hanya semata mata karena Kana itu orang yang baik. Orang yang gak akan tega lihat Jaemin yang sangat frustasi dan berujung demam tinggi.

Sekarang, dia gak tau harus gimana. Mempertanggung jawabkan kelakuan bejatnya ke Kana atau menuntaskan keinginan kedua orang tua Jaemin, yang ternyata telah menjodohkan Jaemin dengan Hyeorin sejak dulu.

Pelik. Semuanya beresiko buat Jaemin. Memilih Kana berarti menentang kedua orang tuanya, tapi memilih Hyeorin menandakan kalau dia benar benar seorang bajingan terhadap Kana.

Mungkin kalau Jaemin egois, dia akan memilih keduanya, Kana dan Hyeorin. Menjadikan keduanya menjadi milik Jaemin.

Jujur saja, Jaemin begitu mencintai Hyeorin, tapi disatu sisi dia juga sayang ke Kana. Terlebih Jaemin sangat sangat menyakiti Kana di sini. Dalam bentuk fisik maupun batin.

Tapi Jaemin gak bisa memilih keduanya, harus salah satu. Antara Kana dan Hyeorin.

Atau lebih baik Jaemin gak memilih diantara keduanya? Iya. Mungkin lebih baik begitu. Setidaknya Jaemin menjadi bajingan yang sebenarnya.

Berat? Memang. Tapi itu semua konsekuensi yang harus Jaemin tuai.

"Arrggh!!!",

Jaemin mengacak rambutnya kesal. Rasa frustasinya begitu menyesakkan dirinya.

Jaemin berjalan keluar kamar. Menatap sekeliling apartemen milik Kana. Apartemen yang menjadi saksi kisah mereka, saksi hubungan terlarang mereka. Saksi dari segala hal yang telah mereka lalui bersama, dihampir tiga tahun lamanya.

Kaki Jaemin kembali melangkah, menyambar kunci mobil yang ada di nakas dekat pintu apartemen. Lalu berjalan keluar meninggalkan unit apartemen milik Kana.

. . . . . . . . . . . .

"Cie yang IPK nya bagus. Tapi masih bagusan punya mas",

"Mas!!",

"Haha. Sini peluk",

Doyoung merentangkan tangannya ke Kana. Mengisyaratkan sang adik buat masuk kedalam pelukannya.

"Adek mas pinter. Udah jadi sarjana. Mas bangga",

"Makasih, mas",

Gak lupa Doyoung mengecup kening Kana yang masih di dalam pelukannya itu.

Hari ini, Kana resmi menjadi seorang sarjana. Beberapa menit lalu acara seremoni kelulusannya telah selesai. Dan sekarang Kana sibuk dengan keluarganya.

Gak lupa sang pacar, Mark bucin Lee hadir dengan senyum penuh buat Kana.

Dan jangan lupakan juga bucin Kana yang lain. Seperti Jaehyun dan beberapa teman Doyoung lainnya.

"Udah ayo. Kita foto bareng bareng dulu",

Semuanya langsung mendekat. Gak mau ketinggalan sesi foto bersama.

Kana berdiri di tengah tengah mama dan papanya. Diikuti Doyoung, Haechan, Mark dan lainnya.

"Ok. Siap siap ya. 1, 2, 3",

FWB : Na JaeminWhere stories live. Discover now