FWB. 53

227 22 0
                                    

Gak ada hal yang lebih menyakitkan dari kehilangan seseorang. Gak ada hal yang lebih menyakitkan dari ditinggalkan oleh seseorang.

Pergi untuk sementara atau pergi untuk selama lamanya.

Dan perpisahan adalah hal yang akan menyesakan hati. Seperti apapun itu caranya.

Perpisahan di bandara, stasiun, ataupun sebuah tempat gak akan sebanding dengan perpisahan seseorang di pemakaman yang akan berbeda dimensi.

Kana dan Mark. Adalah sepasang kekasih yang harus mengalami sebuah perpisahan. Perpisahan di pemakaman.

Dan disinilah Kana sekarang, di samping pusaran Mark yang masih basah dan dipenuhi dengan taburan bunga mawar putih.

Sesi pemakaman udah selesai dari tiga puluh menit yang lalu. Tapi Kana gak mau pergi dan bahkan gak bergerak sedikit pun dari sisi pusaran Mark. Dia cuma duduk diam sambil menatap lurus ke arah batu nisan yang bertuliskan nama dari tunangannya itu. Mark Lee.

Mama papanya, kakaknya, bahkan semua orang udah ngajak Kana buat pulang ke rumah, buat istirahat. Karena dari kemarin, dari jenazah Mark masih disemayamkan di rumah duka, Kana gak selangkah pun ninggalin Mark. Dia setia ada di samping peti Mark.

Tapi air mata Kana gak ada sama sekali. Gak ada setetes pun air mata dia yang jatuh hari ini.

Tapi siapapun tau kalau Kana itu bener bener merasa kehilangan dan hancur, sekalipun gak ada air matanya yang jatuh. Karena, titik ter-rapuh seseorang itu ketika tangisnya gak lagi meneteskan air mata.

Yang lain juga sama hancurnya. Apalagi lihat keadaan Kana yang kayak mayat hidup. Pucat dan tanpa ekspresi.

"Dek. Ayo pulang",

Kana gak sekalipun nanggapin semua ajakan orang orang ke dia. Cuma dia diemin.

"Adek. Kita pulang ya",

"Adek. Pulang ya. Udah sore. Kita besok bisa kesini lagi",

"Pulang dulu aja. Adek masih mau disini",

Kana menjawab tanpa menoleh kakaknya sedikitpun, bahkan mata dia masih fokus menatap batu nisan milik Mark.

"Udah sore. Ini juga mendung. Kita pulang dulu ya?",

"Iya, ayo pulang bareng, dek. Kita bisa kesini lagi besok",

"KALO MAU PULANG TINGGAL PULANG. GAK USAH GANGGUIN AKU!",

Detik itu juga semua orang yang masih nungguin Kana kaget mendengar Kana yang tiba tiba bicara dengan nada keras.

"Dek?",

"PULANG AJA KALO MAU PULANG. AKU MAU NEMENIN MARK DI SINI... KALIAN YANG CAPEK BUAT NEMENIN MARK BISA PULANG. AKU BISA NEMENIN MARK SENDIRI!",

Dan seketika itu juga mereka yang denger Kana yang masih bicara dengan nada keras, meneteskan air matanya satu persatu.

Mereka merasa emosi yang Kana keluarin itu bener bener dalam. Tapi mereka juga gak bisa ngapa ngapain.

Karena Kana bersikeras buat tetep stay di sisi pusaran Mark, yang lain mau gak mau harus pulang. Apalagi Doyoung dan Sejeong yang nitipin Winter ke saudara Sejeong.

Tapi Haechan, dia milih buat nemenin Kana.

"Nini, aki, biar Echan aja yang nemenin tante. Semua bisa pulang. Echan bisa jagain tante",

Semuanya ngangguk denger penuturan Haechan. Semuanya setuju buat Haechan nemenin Kana.

"Ya udah. Om nitip tantemu ya, Chan. Tolong jagain adek kesayangan om ya, Chan",

FWB : Na JaeminWhere stories live. Discover now