FWB. 54

225 20 0
                                    

Sejak hari pemakaman Mark, Kana setiap sorenya, setelah pulang dari kantor, dia sempetin buat berkunjung ke tempat peristirahatan terakhir tunangannya itu. Setiap harinya, tanpa terkecuali.

Dan seminggu terakhir ini Kana selalu datang ke makan Mark. Sekedar duduk menatap batu nisan Mark, ataupun bercerita kecil tentang harinya tadi yang begitu menguras energinya.

Kana juga gak pernah dengan tangan kosong waktu mengunjungi Mark. Kana selalu bawa bunga ataupun beberapa sticker serba buah semangka kesukaan Mark.

Dan sejak Haechan marah marah di makam Mark, dan berakhir nangis sejadinya sampai sesenggukan. Itu berhasil merubah Kana yang awalnya gak mau ninggalin makan Mark sama sekali, yang awalnya nyiksa dirinya sendiri dengan gak mau meluapkan emosi dia, menjadi Kana yang ikhlas melepas kepergian Mark dari hidupnya.

Kana waktu lihat Haechan dengan tangisnya yang begitu dalam ngerasa sakit banget dan gak tega. Dia jadi mikir kalau orang orang juga sama sakitnya dengan dia waktu dia ada di posisi Haechan.

Pasti semuanya juga sesedih dia, waktu lihat Kana udah kayak mayat hidup, meratapi kepergian Mark.

Sekarang, Kana jadi Kana yang dulu, Kana yang ceria, walaupun tangisnya sesekali pecah waktu ingat Mark.

Diam diam. Waktu malam hari ketika semua penghuni murah terlelap baru Kana menangis.

"Mau ke mana pagi pagi gini, dek?",

Mama Taeyeon yang lihat anak gadisnya udah rapi di minggu pagi ini, jadi kepo sendiri.

"Mau ketemu Mark, ma",

"Baru jam 6 loh ini, dek",

"Gapapa, ma. Biar banyak waktu aja sama Mark... Oh! Hai, cantiknya aunty. Ih kok udah wangi aja?",

"Iya nih, dek. Winter tadi ngompol banyak banget. Jadi harus langsung mandi deh begitu dia bangun",

"Ih. Cantiknya aunty kok ngompol sih? Ih ih ih",

Kana yang lihat ponakannya yang pagi pagi udah cantik dan wangi itu gemes banget rasanya. Dia terus ciumin pipi gembul winter. Gak lupa Kana narik Winter dari gendongan Sejeong.

"Kamu mau kemana? Kok udah rapi aja jam segini?",

"Mau ketemu Mark, kak",

"Sepagi ini?",

"Iya",

"Eh yaudah deh sini Winter nya. Biar kakak gendong",

"Gapapa, kak. Aku gendongan dulu si cantik ini. Kakak kan mau bantuin mama bikin sarapan",

"Beneran? Emang kamu gak buru buru?",

"Enggak kok. Ini juga sekalian nunggu Echan. Dia mau ikut katanya",

"Bener?",

"Iya, kak. Lagian aku juga harus sarapan dulu sebelum pergi. Mark gak suka kalo aku telat makan"

"O-oh gitu? Ya udah. Kakak bantuin mama dulu ya?",

"Oke, kak... Ayo cantiknya aunty. Kita nonton kartun dulu yuk",

Kana jalan ke ruang tv sambil gendong Winter.

Sedangkan Sejeong dan mama Taeyeon ada di dapur buat bikin sarapan.

"Se",

"Iya, ma?",

"Itu adekmu beneran udah gapapa kan ya?",

Sejeong langsung beralih menatap lurus ke arah Kana.

"Jujur, ma. Seje gak yakin. Tapi, sejauh ini Kana kelihatan udah kayak biasanya. Udah kayak Kana yang dulu, sama kayak sebelum Mark pergi",

FWB : Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang