kangen keluarga

103K 14.6K 297
                                    


"Ma, Kinan kangen kak Kira." Wanita paruh baya itu menoleh pada anak keduanya.

"Mama juga kangen, gimana kalo kita ke pemakaman kakak aja." Gadis kecil itu mengangguk antusias.

Keduanya bersiap-siap untuk berangkat ke pemakaman umum tempat Kira di makamkan.

"Kalian mau kemana?" tanya suaminya.

"Kita mau ke makam kakak Yah," ujar gadis kecil itu.

"Oh ya udah, kalian hati-hati. Ayah gak bisa ikut harus kerja lagi," ujar sang Ayah.

"Iya Yah."

"Adek gak diajak?" tanyanya.

"Dia main sama anak Bu Surti." Suaminya mengangguk.

Keluarga kecil itu memang benar-benar merasa kehilangan Kira, Kira adalah anak yang tangguh, cerdas, banyak sekali medali, piagam, dan piala yang didapatkan oleh Kira.

Kira juga sering membantu Mama dan Ayahnya bekerja seperti menjual kue dan mencuci di rumah para tetangga.

Dia juga adalah guru bagi adik-adiknya.

_____

Asya dan Lora tanpa Nina saat ini tengah berada di rumah Lora.

"Ra, coba liat." Lora menoleh pada Asya.

"Widih! Keren! Udah pinter dandan ya," ujar Lora.

Lora memuji Asya yang sudah pintar bermake up, mereka saat ini sedang belajar make up untuk persiapan ulang tahun perusahaan Anggara.

Sebenarnya Asya heran, kenapa Lora malah harus belajar bukankah dulu Lora paling pintar dalam ber-make up? Tapi kenapa sekarang harus belajar.

Sedangkan Lora, yang tubuhnya ditempati oleh Kira sih gadis yang tidak pandai ber-make up.

Kira dulu tak pernah ber-make up, hanya memakai bedak bayi sehari-harinya.

"Sini coba ajarin gue," titah Lora pada Asya.

"Sini." Lora mendekat.

Asya mulai merias wajah Lora dengan melihat tutorial di YouTube.

"Nah selesai, nih coba ngaca." Lora melihat hasil riasan Asya.

"MasyaAllah, cantiknya ciptaan Allah satu ini." Lora memuji kecantikannya.

"He'em. Eh gue pulang ya, siap-siap Lo jam tujuh jemput gue," ujar Asya.

"Ngogeh!"

Memang malam ini adalah acara ulang tahun perusahaannya, dan jam masih menunjukkan pukul setengah tiga sore.

Asya pun keluar bersama Lora.

Keduanya melangkah santai tiba-tiba bertemu Adnan kakak pertama Lora.

"Kalian mau kemana?" tanya Adnan dingin.

"Gak kemana-mana," jawab Lora acuh.

"Kenapa pakek make up segala?" tanyanya lagi.

"Tumben Abang kepo?" tanya Asya.

"Hem."

"Dih gaje, dahlah ayo Sya." Lora menarik lengan Asya.

Adnan melihat kedua adiknya hanya diam saja dengan wajah datarnya, benar kata Devan mereka sudah berubah.

Turun kebawah Asya dan Lora bertemu Darren dan teman-teman Darren.

"Ra, kalian mau kemana?" tanya Devan lembut.

"Kepo," celetuk Asya.

"Sya, kamu mau pulang? Abang anter ya," ujar Dimas.

Jiwa yang Tersesat (ENDING)Where stories live. Discover now