Ini bukan Akhir

79.2K 10.1K 704
                                    

Lora sudah kembali bersekolah setelah kemarin menjenguk Gavin.

Lora juga belum mendapatkan jawaban tentang niatnya yang ingin melanjutkan sekolah di London dari kedua orangtuanya.

Dan seperti biasa, dia akan menjahili setiap orang yang bertemu dengannya.

Kata Lora, gak lengkap harinya kalo gak gangguin orang.

Lora berjalan sendiri di koridor, kedua sahabatnya. Nina dan Asya sedang di hadang penggemar. Kenapa Lora tidak? Karena Lora kabur.

"Saya masih ting-ting! Di jamin masih ting-ting! Belum berpengalaman...." Lora bersenandung ria disepanjang koridor sekolah dia tidak perduli salah atau benar lirik yang di nyanyikan yang penting nyanyi.

"Ku memang masih lugu, hanya tau kamuu dan tak berfikir untuk cari yang laiin...."

"Kini ku tau kamu, ku tau aslimu. Sorry-sorry ku sudah move on darimuuu..."

Suara Lora itu bagus, jadi gak malu kalo nyanyi dengan suara keras.

"Mati lampuuu! Aduh gelap– eh siapa tuh?" tanya Lora saat melihat dua orang duduk bersebelahan.

Sih cewek menyandarkan kepalanya di bahu sih cowok.

"Kek kenal," gumam Lora.

Lora memicingkan matanya dan saat tahu siapa dua insan itu Lora menyeringai.

Lora berjalan perlahan mendekati mereka dan...

"Hayo Lo!" Kedua orang yang tengah duduk berdua langsung terlonjak kaget.

Lora dengan tidak bersalahnya mengagetkan kedua insan itu.

"Ngapain kalian berdua-duaan disini?! Dosa Lo pada!" ujar Lora.

"Eh jin tomang! Ganggu ae Lo!!" bentak yang cowok.

Lora mendengus tak suka, lalu duduk di tengah-tengah antara mereka.

"Ra! Ish! Ganggu banget dah!" geram yang cowok.

"Diem Aziz jelek! Gue mau ngomong sesuatu," ujar Lora.

Orang yang tak lain ada Aziz dan Cece hanya bisa menghela nafas jengah.

"Ngomong apa?" tanya Cece.

Lora diam. Raut wajahnya seperti orang yang sangat serius, membuat Cece dan Aziz jadi ikut penasaran.

"Jadi." Lora menoleh ke kiri ke kana menatap Aziz dan Cece bergantian lalu kembali menatap lurus kedepan.

"Ah! Lama Lo dugong!!" geram Aziz.

"Ais! Diem dulu pantat Ayam!" Aziz mendengus.

"Jadi apa Ra?" tanya Cece.

"Jadi." Aziz dan Cece semakin penasaran dan semakin serius mendengar kelanjutannya.

Mereka membungkuk lalu Lora dengan sekali terik langsung duduk normal membuat Cece dan Aziz kaget.

"Allahu Akbar! Kaget gue," gumam Cece mengelus dadanya.

"Jadi apa Ra?!" geram Aziz.

"Gak jadi. Lupa gue," ujar Lora dengan tampang tak berdosa.

Aziz menggeram marah ingin sekali dia melempari Lora dengan dengan sepatu miliknya, tapi dia ingat Lora ini samson.

"Ciri-ciri temen yang halal buat di bunuh," ujar Cece datar.

"Hahaha! Canda elah!" tawa Lora pecah.

"Eh Ra, gue mau tanya dong." Lora dengan sisa tawanya mengangkat alisnya sebelah sembari menatap Aziz.

Jiwa yang Tersesat (ENDING)Where stories live. Discover now