Chapter 3

38.3K 3.9K 27
                                    

Perkataan Sean tadi masih tergiang di otakku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perkataan Sean tadi masih tergiang di otakku. Bagaimana bisa ia berkata seperti itu? Benar-benar cowok tidak sopan! Aku terus mengutuk Sean dalam hati seraya melangkah menuju kelas. Ternyata Auri dan Kaila sudah berada di kelas, terbukti dibangku masing-masing Auri yang sibuk main ponsel sedangkan Kaila membaca buku.

"Lo kenapa, Al?" Kaila bertanya sambil mengamati wajah kesalku.

"Ketemu cowok freak," balasku seraya mendudukkan bokong ke kursi.

"Ganteng nggak?" celetuk Auri.

Pletak

Aku menjitak kening Auri cukup keras hingga ia berteriak sakit. "Bisa nggak sehari aja otak lo nggak mikirin cogan?"

Auri nyengir. "Nggak bisa, Al. Mikirin cogan sudah menjadi rutinitas gue."

"Anyway, gue dapet instagram cowok tadi." Tangan Auri lincah menari di atas layar ponselnya. "Namanya Sean. Sumpah, ganteng banget," lanjutnya sambil senyum-senyum sendiri.

Aku sedikit memanjangkan leher untuk mengintip layar ponsel Auri. Setelah mengetahui nama instagram Sean, aku merogoh saku mengeluarkan ponsel. Membuka instagram cowok itu. Tak banyak informasi dari akun instagramnya yang bisa ku dapat, hanya ada beberapa foto serta followers hampir mencapai satu juta dan following-nya tidak ada. Sepertinya Sean cukup famous.

"Hayo ... lo kepoin ig Sean juga." Auri mencolek lenganku.

Aku berdeham segera menyimpan benda pipih milikku ke dalam saku. "G-gue kepo, seganteng apa sih cowok inceran lo," kilahku.

"Ya ganteng lah, penglihatan gue tuh nggak pernah salah," sahut Auri.

"Eh ada guru." Kaila menunjuk seorang wanita paruh baya memakai kacamata berjalan memasuki kelas.

Auri buru-buru menyimpan ponselnya. Kelas yang tadinya berisik kini menghening karena kedatangan guru tersebut.

"Selamat pagi," sapa Bu Melati seorang guru fisika.

"Pagi, Bu," sahut seluruh siswa serempak.

Bu Melati menaruh barang bawaannya ke atas meja, tak lama ia mulai menulis di papan tulis. Menjelaskan materi pelajaran hari ini, setelah itu memberikan latihan soal. Aku melirik jam dipergelangan tanganku, 20 menit lagi jam pulang tiba.

"Sudah selesai anak-anak?" tanya Bu Melati.

"Buset, Bu. Ini soalnya susah banget, gimana mau kelar. Udah Bu jadiin pr aja soalnya bentar lagi jam pulang," sahut ketua kelas.

A or A [New Version]Where stories live. Discover now