Chapter 4

41.7K 4.3K 29
                                    

Di sebuah ruangan berdinding putih disertai cahaya terang dari bola lampu yang melekat pada langit-langit ruangan membuat mataku menyipit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sebuah ruangan berdinding putih disertai cahaya terang dari bola lampu yang melekat pada langit-langit ruangan membuat mataku menyipit. Aku melenguh tatkala rasa nyeri menyerang kepalaku. "Gue di mana? Apa gue di rumah sakit?" Monologku.

"Princess, kamu udah sadar?" Bariton seorang pria menyapa membran timpaniku, aku menoleh ke samping untuk melihatnya.

"Maaf, om siapa?" tanyaku dengan suara lemah sambil menatapnya penuh tanya.

Dapat ku lihat raut wajah pria ini nampak terkejut mendengar pertanyaanku.

"Princess, ini Daddy." Ia menatapku khawatir, sangat jelas dari sorot matanya. "Kamu lupa sama Daddy?"

"Dok! Dokter!" Ia berlari keluar dari ruangan tempatku berada. Tak lama ia kembali bersama seorang Dokter.

"Siang, Leta," sapa sang Dokter kepadaku. "Saya periksa dulu keadaan kamu, ya."

Tanpa protes aku membiarkan Dokter ini memeriksa diriku.

"Semuanya dalam keadaan baik dan stabil. Meski kepala Leta mengalami luka cukup parah, namun tidak ada masalah dengan otaknya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Leta hanya linglung karena baru sadar," terangnya. "Kalau begitu saya permisi."

"Terima kasih, Dok," ucap Pria yang mengaku sebagai Daddyku.

"Maaf, om. om ini siapa? Kenapa om bisa ada di sini, Papa saya mana?" Pertanyaan beruntun aku lontarkan kepadanya.

"Sweetheart, ini Daddy. Daddy kamu."

"Maafin Daddy ya? Daddy lalai menjaga kamu." Ia menggenggam erat jemariku sambil menatapku sendu.

Aku melepaskan genggamannya. "Kayaknya om salah orang, saya bukan Anak om. Papa saya mana? Saya mau bicara sama Papa saya?"

"Papa mana yang kamu maksud? Ini Daddy, Leta. Papa kamu."

"Sejak kapan gue punya Daddy?"

"Nggak mungkin kan Papa ngejual gue sama om-om?"

"Tunggu! Kenapa om ini manggil gue Leta? Nama gue Lana bukan Leta."

What the hell. Aku baru menyadari ternyata rambutku memanjang. Apa kecelakaan itu menyebabkan aku koma selama bertahun-tahun sehingga rambutku sekarang sudah sepanjang ini?

Aku meraba rambutku. "Om, sudah berapa lama saya terbaring di rumah sakit?"

"Jangan panggil om, sweetheart. Panggil Daddy," protesnya. "Baru kemarin kamu masuk rumah sakit."

A or A [New Version]Where stories live. Discover now