Chapter 30

21K 2.1K 21
                                    

Dengan hati yang dongkol aku menghentak-hentak kaki kuat ke lantai melampiaskan amarah masuk kembali ke dalam mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan hati yang dongkol aku menghentak-hentak kaki kuat ke lantai melampiaskan amarah masuk kembali ke dalam mansion.

Tahu kan rasanya ketika kita sudah berdandan cantik, rapi, dan wangi namun ujung-ujungnya tidak jadi pergi. Kesalnya setengah mati.

"Apa lo ketawa-tawa? Stress lo?" Aku mendelik tajam pada Sean tatkala laki-laki itu menuruni tangga sambil senyum-senyum mengejek.

"Mana cowok lo? Nggak dateng ya? Kasian. Nggak jadi pergi dong?" Terselip nada ejekan dalam setiap kata yang ia lontarkan.

"Seneng kan lo ngejek gue? Awas!" Sengaja aku menabrak bahu Sean namun akhirnya aku yang kesakitan, kenapa bahu cowok itu keras sih!

Sebelum aku naik ke tangga, Sean lebih dulu menahan pergelangan tanganku. Aku menoleh, memasang raut wajah penuh tanya, menunggu ia membuka mulut dan mendengarkan alasan kenapa ia menahanku?

"Lo udah cantik gini nggak jadi keluar?"

"Dinnernya di cancel." Aku menyahut tak santai, jengkel sebenarnya.

"Ya udah sama gue."

"Hah? Maksudnya?"

"Biar dandanan lo nggak sia-sia, gimana kalau dinnernya sama gue aja?"

Boleh juga tawaran, agar effort yang sudah aku keluarkan untuk pakai make up dan berpenampilan rapi ini tidak sia-sia.

"Ya udah ayo, pergi sekarang." Mood-ku perlahan membaik, tidak sekesal sebelumnya. "Tapi lo ganti baju dulu."

"Oke, gue ganti baju bentar."

Tak memakan waktu lama, Sean datang lagi usai mengenakan setelan rapi. Serasi dengan dress yang ku pakai saat ini.

Sean menarik handle pintu mobil, membukanya, mempersilakan aku masuk.

Aku melihatnya seraya tersenyum, "Makasih," ucapku sebelum masuk dan duduk di dalam mobil.

Sean berlari kecil memutari mobil dan duduk dikursi kemudi. Ia mulai menghidupkan mesin mobil lantas menginjak pedal gas sampai akhirnya Porsche hitam ini melaju meninggalkan pelataran mansion.

Setelah sekian lama di perjalanan, tibalah kami di sebuah restoran yang terletakan pada kawasan elite.

Usai melepas seat belt, aku hendak membuka pintu, akan tetapi Sean menginterupsi membuatku bergeming sejemang.

A or A [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang