9

11.5K 4K 2.3K
                                    

"Gue tanya sama lo, lo sama Hyunjin punya masalah apaan sama Bomin?!"

"Gak ada!"

"Mau sampai kapan lo sembunyiin itu, Han Jisung?! Lo pikir gue gak tau?! Lo sebenernya seneng kan Bomin koma?! JAWAB!"

Oke, Jihoon marah. Kalau sudah begini akan sulit dihentikan.

"Lo yang sembunyiin apaan!" Balas Jisung bangkit dari duduknya, menunjuk Jihoon dengan geram. "Asal kalian tau, Jihoon ini sembunyiin sesuatu, bertiga bareng Bomin dan Jongho. Kalian tau kan apa yang terjadi, mereka berdua koma! Itu pasti ulah lo!"

"Lo ngarang karena lo terpojokan!"

"Ngarang? Itu fakta! Lo tau alasan kenapa Jungmo pergi? Itu karena dia tau apa yang lo sembunyiin, dia gak mau ikut celaka kayak Bomin dan Jongho!"

"Bentar, kayaknya gue paham kemana arah pembicaraan lo," sela Jaemin. "Lo beranggapan kalau Jihoon penyebab kecelakaan mereka berdua?"

"Iy-"

"Ada bukti? Kalau lo yakin sama pendapat lo, jangan lupa dibarengi sama bukti. Kalau lo cuma koar-koar begini percuma, siapa yang bakal percaya?"

"Gue percaya," jawab Sanha di sisi lain.

"San, lo serius?" Tanya Sunwoo agak tidak percaya.

"Iya, gue percaya," kata Sanha mengulangi jawabannya. "Gue juga beranggapan kalau Jihoon ada hubungannya. Gue juga beranggapan kalau Jisung ada hubungannya. Bisa dibilang, gue curiga mereka berdua kerja sama."

"Nah eta, gue juga berpikiran begitu!" Seru Haechan senang karena ada yang berpikiran sama sepertinya.

"Munafik, anjing!" Umpat Jihoon marah, dia tak mau lagi mendengar ucapan teman-temannya. Mereka hanya memojokkan dirinya, mereka semua terlalu hanyut dalam pendapat Jisung.

"Gue ingetin ke kalian, jangan percaya ucapan orang kayak dia!" Lanjutnya menunjuk Jisung, lalu berjalan menuju pintu untuk pergi.

Karena terlalu marah, dia membuka pintu kuat-kuat. Junkyu yang berpegangan pada pintu dari luar rumah langsung jatuh telungkup ke depan.

Kasihan...

"Nasib lo gini amat, Kyu... gue kasian sama lo," gumam Soobin segera membantu Junkyu berdiri.

Gimana tidak kasihan, di book ini dia jatuh terus bro... jatuh cinta engga, jatuh badan iya.

"Jatuhin aja terus, belum aja lo yang jatuh, gue ketawain," sungut Junkyu melirik Jihoon.

"Sorry."

"Lah, ngapa tuh orang?"

"Biasa lah, marah-marah gak jelas," jawab Jisung.

Shotaro mengernyit. "Dia marah gara-gara lo, lo kenapa sih?"

Shotaro tidak tahan dengan situasi seperti ini, dia kesal. Kalau bukan karena menjaga rahasianya, dia pasti sudah baku hantam dengan pemuda mirip tupai itu.

"Orang asing gak usah ikut campur."

"Lo pikir gue mau? Gue kesini juga karena Yoshi, kalau lo mau gue pergi, gue bakal pergi sekarang."

"Tahan emosi lo," bisik Yoshi khawatir. Jangan sampai Shotaro kelepasan, nanti orang-orang yang mencari tahu dimana Shotaro berada akan membawanya.

"Pergi aja," ucap Jisung acuh.

"Gue sama Junkyu baru dateng, gak disuruh masuk dulu gitu?" Tanya Soobin menyela pembicaraan.

"Masuk tinggal masuk, kalian punya kaki." Bukan Jisung yang jawab, tapi Haechan.

LI(E)AR | 00 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang