36

8.4K 3.1K 2K
                                    

Habis ini epilog ya. Yang punya pertanyaan silahkan bertanya disini. Setelah epilog dipublish sesi bertanya ditutup.

Sesi bertanya sudah ditutup ya!







"Anda yang menangkap para pelaku? Sendirian?"

"Bukan hanya saya, saya bersama dua teman saya, Park Jihoon dan Kanemoto Yoshinori. Park Jihoon tewas dalam misi, sementara Yoshinori memilih pergi setelah membantu saya karena ada masalah lain yang harus dia urus."

"Baiklah kalau begitu. Nanti malam tolong datang lagi kesini, kami berikan waktu untuk Anda pergi menjenguk teman Anda."

Renjun membungkukkan badan tanda pamit. Setelah polisi pergi, barulah dia keluar dari kantor polisi menuju rumah sakit tempat Bomin dirawat, katanya Seunghwan dan Yunseong sudah disana. Setelah menjenguk Bomin dia akan menjenguk Haechan dan Yangyang.

Para pelaku termasuk Yoonbin sudah ditangkap, mayat Jongho sudah diamankan untuk diotopsi dan dimakamkan besok oleh pihak keluarga. Sekarang yang menganggu pikiran Renjun hanya kliennya. Bukti sudah ada, Renjun tidak heran lagi kalau orang itu kliennya. Tapi yang menjadi pertanyaan, apa alasan orang itu membayar pembunuh bayaran?

Dugaan kalian benar, orang itu kliennya. Orang itu sudah dicurigai sejak pertama kali kemunculannya, hanya saja kalian bertanya-tanya apa maksud dari cover cerita ini sehingga bingung kliennya antara dia atau orang di cover cerita.

Faktanya, orang di dalam cover cerita tidak tahu apa-apa.

Sembari mengendarai mobilnya, Renjun memikirkan reaksi apa yang nanti diberikan sang anak kepada ibunya karena menjadi penyebab teman-temannya tiada.

Semua itu akan terjawab nanti bila sang ibu tertangkap, mungkin?

Kliennya memang mudah ditebak, tapi apakah kalian bisa menebak ending dari cerita ini? Setelah dilihat-lihat, ada yang benar di kolom komentar, selamat!

Butuh dua puluh menit menuju rumah sakit, itu termasuk cepat karena jalan tidak terlalu padat sebab sekarang bukan jam pulang kerja.

Setelah memarkirkan mobilnya, Renjun masuk ke rumah sakit sambil membawa parcel buah yang dia beli di perjalanan tadi. Walau tak seberapa, setidaknya dia membawa sesuatu untuk pasien.

Agak sulit membawanya sebab dia membawa tiga parcel buah. Untuk Bomin, untuk Haechan, dan untuk Yangyang. Berat sekali, tapi dia tidak mengeluh karena niatnya sangat baik memberikan sesuatu kepada orang yang sedang sakit.

"Selamat sore," sapa Renjun masuk ke ruang rawat Bomin.

Bomin, Seunghwan, Yunseong, Sunwoo, dan Jeno yang sedang mengobrol langsung menoleh ke pintu. Mereka tersenyum melihat kedatangan Renjun, si pemuda yang kembali menjadi detektif.

"Kerja bagus, Renjun. Lo keren," puji Sunwoo mengacungkan dua jempolnya.

"Iya keren, tapi gue dan Yunseong sama sekali gak tau apa yang dia lakuin," kata Seunghwan. Memang benar dia dan Yunseong tidak tahu, ingatan mereka saja dihapus.

"Loh, gue kira cuma gue sama Jeno yang merasa aneh karena gak inget apa yang gue lakuin sebelumnya!" Seru Sunwoo.

"Perasaan kalian aja kali, efek kecapekan ngurus masalah pembunuhan," ucap Bomin lagi-lagi membohongi temannya sendiri. Ya iyalah, kalau dia jujur nanti dibunuh Junkyu kan seram.

"Sanha gak dateng?" Tanya Renjun setelah meletakkan parcel buah untuk Bomin di meja.

"Hpnya gak aktif," jawab Sunwoo selaku orang yang menghubungi Sanha beberapa menit yang lalu.

LI(E)AR | 00 Line ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora