10

11.5K 4K 1.5K
                                    

Bae Jinyoung hanya bisa diam mendengar curhatan Eric mengenai kematian tiga temannya dua hari lalu. Seungmin, Jaemin, Felix. Tabrak lari dan tertembak? Itu sih pembunuhan, jelas.

Yonghee juga sama, dia diam membiarkan Eric mengeluarkan uneg-unegnya. Kehilangan tiga teman di waktu dekat rasanya sakit bung, apalagi ini pergi untuk selama-lamanya.

Dia penasaran, siapa sih pembunuhnya? Kenapa mereka bertiga jadi korban?

Saking fokusnya mendengar curhatan Eric, Jihoon yang ikut jadi terkacangi. Eric mengajaknya karena ada yang harus dibicarakan, Ericnya malah curhat kurang lebih setengah jam.

Mulut Jihoon gatal ingin julid, tapi dia tahan. Lagi berduka masa dijulidin, nanti menimbulkan konflik baru. Nanti dia juga yang kena, menyebalkan.

"Ric, kasian itu temen lo. Dari tadi gak bisa diem, apalagi mulutnya, ngedumel terus."

Dalam hati Jihoon berterima kasih kepada Yonghee karena peka. Tapi dia juga julid ke Yonghee, hadeh.

"Oh ya, gue sampe lupa." Eric meras tidak enak. "Sorry, gue keasikan curhat sampe lupa ada lo..."

"Nyenyenye, emang apa sih yang mau lo omongin sama gue? Mana bawa temen, lo mau bikin perundingan?"

"Jongho ada di depan rumah lo tadi malem."

"HAH?! YANG BENER?!"

Untung mereka ada di rumah Eric, bukan di tempat umum. Kalau di tempat umum pasti mereka dimarahi orang karena suara Jihoon yang keras itu.

"Hyunjoon balik, Jongho juga balik? Ini kenapa pada balik semua? Padahal belum musim pulang kampung."

"Lo tanya ke temen lo. Lo temen mereka, seharusnya lo tau," ucap Jinyoung.

"Maaf aja nih, gue agak ragu nyebut mereka temen gue. Temen gue saat ini cuma Junkyu, Yoshi, Soobin, dan Sunwoo. Yang lain? Mencurigakan."

"Lah, si Yoonbin?" Tanya Eric.

"Dia kan hilang entah kemana, gak ada yang tau."

"Kayaknya gue sadar sesuatu." Yonghee berpendapat. "Ric, si Renjun deketin temen-temen lo kan?"

"Kenapa jadi ke Renjun?"

"Gue penasaran aja."

"Palingan ada tujuannya, gak mungkin dia dateng tiba-tiba kayak gitu, mana sok misterius," dumel Jihoon. "Jisung bikin gue emosi, ini nambah satu lagi."

"Lo sama Jisung kenapa? Maksud gue, ada apa sama lo berdua? Padahal dulu kalian lumayan deket."

Jinyoung dan Yonghee yang memang tidak mengenal teman-teman mereka hanya bisa diam, daripada salah bicara terus kena julid Jihoon.

"Lo gak perlu tau, cukup gue yang tau. Kalau lo mau tau, nanti juga tau. Satu lagi, gue nyesel pernah deket sama dia."

"Why?"

Jihoon mendengus marah. "Dia pernah ngelakuin sesuatu yang gak bisa dimaafin. Intinya gitu lah, kalau gue kasih tau, bisa bisa gue tinggal nama."

Kemudian dia melirik Jinyoung. "Eh, kalau lo tau sesuatu, jangan dipendem. Keburu telat, nanti bikin susah."

Jinyoung terkejut. Bagaimana Jihoon tahu kalau dia mengetahui sesuatu tentang kecelakaan Bomin saat itu?













































































LI(E)AR | 00 Line ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora