Bab 4 - Temen SD or TK?

11 7 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya, ditunggu❤ yaudahlah, happy reading:v

***

Bel sekolah berbunyi tepat setelah kaki kanan Jennie masuk ke lantai kooridor kelas XII IPA 2. Karena dia takut telat masuk kelas, dia melangkah cepat dan menerobos siswa-siswi lain yang juga hilir-mudik untuk masuk ke kelas.

Tanpa disengaja, Jennie menginjak salah satu kaki siswa yang ada di depannya karena terburu-buru. Siswa itu dan Jennie menghentikan langkah.

Jennie yang meringis dan menatap bersalah pada siswa itu. Siswa itu yang terinjak kakinya langsung mengaduh kesakitan juga sedikit berjingkrak-jingkrak.

"Aduh, Kak. Maaf, ya. Tadi saya enggak sengaja," kata Jennie merasa bersalah dan berusaha menolong siswa itu. "Soalnya saya ubur-ubur, eh, maksudnya buru-buru."

Siswa itu mengangguk-angguk lalu mengangkat tangan pertanda memaafkan Jennie. "Iya-iya, saya ngerti kok. Sssh, yaudah, lain kali kalau jalan hati-hati, ya?" kata siswa itu, masih menampilkan wajah kesakitan.

"Iya, Kak. Terima kasih, ya. Sekali lagi saya minta maaf. Saya pamit duluan, ya? Assalamualaikum!" Setelah mengatakan itu Jennie langsung berlari pergi ke kelasnya yaitu kelas XI IPS 2.

Siswa itu mengamati punggung Jennie yang mulai menjauh dengan senyuman simpul sampai-sampai membuat temannya itu mengernyitkan dahi.

"Ray? Lo enggak papa?" tanya temannya. Siswa yang disapa Ray itu mengangguk.

"Gue enggak papa, Yon." Ray itu menoleh ke temannya sekilas lalu kembali memusatkan pandangan ke Jennie. "Dia masih sama dari dulu sampe sekarang," gumam cowok itu.

"Ha? Lo ngomong apaan, Ray?"

Ray menoleh sedikit kaget, tetapi dengan cepat dia mengubah ekspresi menjadi biasa-biasa saja. "Eh, enggak ada kok, Yon. Yaudah, yuk, masuk kelas."

"Kaki lo? Enggak diobati dulu?"

Ray menggeleng. "Enggak papa, yaudah yuk."

***

BRAK!

Dengan tidak santai Jennie melempar tas di atas meja hingga mengundang mata memandang ke arahnya. Jennie tampak acuh langsung mendaratkan bokongnya di atas kursi kayu itu.

"Je--Jennie!" tegur seorang siswi yang duduk di samping kursi Jennie dengan gagap. Clara Clastina namanya, dia teman Jennie dari kelas X hingga sekarang. Clara memang gagap membuatnya tidak memiliki teman hingga pada akhirnya Jennie menjadi teman sekaligus sahabatnya.

Clara dulu menjadi korban bullying, tapi setelah ada Jennie, Clara menjadi aman dari bully-an siapa pun. Clara sangat berhutang budi pada Jennie karena Jennie telah menjadi pelindungnya selama ini.

Jennie menyengir. "He he he, lo 'kan tau sendiri seberapa barbar-nya gue, Cla." Gadis itu mulai mengeluarkan buku-buku jadwal hari ini. Namun, pada jam pertama ia lupa apa saja pelajarannya.

"Jum--jum--jum'at ... jad--jad--jadwalnya Informatika, sam--sam--sama Bahasa Indo--do--donesia," kata Clara dengan susah payah pada Jennie karena dia tahu Jennie pasti akan menanyakan jadwal pelajaran pertama padanya tanpa harus Jennie beritahu dahulu.

Jennie meringis mendengar betapa lamanya Clara bicara, tetapi dia tidak menghinanya melainkan dia tersenyum lalu mengacungkan dua jempol di depan wajah Clara. "Okay, Bu Cla! Thanks."

Clara balas tersenyum dengan lebar. Dia mengamati Jennie yang sibuk menyiapkan buku-buku yang diucapkan Clara.

"Je--Jen?" Dengan ragu-ragu Clara memanggil sahabatnya itu. Setelah Jennie menoleh sambil tersenyum, Clara berkata, "Lo can--can--cantik, Jen."

Aplikasi Cinta ( Other ) ✔✔Where stories live. Discover now