2. Dia yang asing

443 229 797
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Teman-teman maaf apabila ada tanda baca Yang salah, karena disini belum ku revisi. Dan kalaupun direvisi, entah kenapa tiba-tiba komennya hilang🙏 .

~•••**•••~

Dengan mata berkaca-kaca dan kekesalan yang terjadi padanya, Hera mengutak-atik handphone miliknya dengan tangan bergetar. Siapa yang harus dimintanya untuk datang ke sekolah, sangat tidak mungkin jika ibunya yang datang.

"Halo..." Ucap Hera ragu ketika telepon itu tersambung.

"...."

"Mau datang untukku? Mereka nuduh aku lagi"

"...."

"Mau datang apa enggak? Aku ga butuh Omelan dari mu sekarang"

"...."

"Akan ku usahakan"

Menutup telepon itu, Hera menghela nafasnya dan menatap langit dari tempatnya berada. Merasa bosan dengan keadaan membuat Hera sering berpikir...

"Kalo gua loncat dari sini kira-kira bakal mati atau cuman patah tulang doang ya?"

Namun Hera membuang pikiran buruk itu jauh-jauh, dia ingin menjadi wanita sukses seperti ibunya. Jika dia meloncat dari ketinggian sekolah ini, hidupnya akan sia-sia dan itu akan semakin membuat sang ibu malu mempunyai anak sepertinya.

Disini, Hera berada diruangan kepala sekolah bersama dengan seorang lelaki yang seusia dengan ibunya sebagai wali Hera saat ini.

"Pak, Anak bapak sudah sangat keterlaluan sekali di--"

"Dibagian mana?" Potong lelaki itu dengan senyum tipis.

"Dia mengotori dan membuat kekacauan sekolah lalu pergi begitu saja tanpa adanya rasa bersalah sama sekali" jelas kepala sekolah.

"Lalu?"

"Ini sudah kelewatan batas" tegas kepala sekolah.

"Mereka kan sudah dewasa pak. Mereka juga tau mana yang benar dan salah, lagian kalau Hera yang buat kekacauan kenapa temannya semua ada dikelas itu?"

Hera dan juga lelaki itu terdiam sembari menunggu jawaban sang kepala sekolah yang bergeming.

"Jelas kalau saya jadi temannya Hera lebih baik saya pulang dari pada harus ikut-ikutan dalam kekacauan itu" sahutnya lagi.

1. PASSING BYWhere stories live. Discover now