❝ Kamu dan segala kenangan yang tersisa ❞
⚠️TIDAK UNTUK DIPLAGIAT⚠️
Ini Cerita keduaku, cerita yang sangat ingin ku tulis sejak lama namun baru sekarang aku berani untuk mem publikasi-kannya.
Ini tentang cerita yang diangkat berdasarkan nyata dan ju...
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Hello^^
Tetap semangat buat yang baca, Buat yang lagi nulis cerita^^ Semangat untuk kalian semua
~•••***•••~
Sedang ada classmeeting saat ini membuat beberapa kelas sangat ribut dan kacau, bahkan kantin penuh. Satu, diruang musik agaknya kosong tidak akan ada satu manusia pun kesana atau perpustakaan adalah tempat yang jarang dikunjungi oleh para siswa.
"Aaa damai juga pendengaran gue!!" Teriaknya leluasa diruangan musik itu.
"Nyanyi kali ya, suara gua kan lumayan merdu ekhem dikit sih" ucapnya dengan sedikit berdehem.
"I'm in the--"
Ckleek!
Berhenti bernyanyi, Pandangan nya kini teralih pada sosok yang berdiri pada ambang pintu dengan senyum yang menunjukkan giginya. Melihat itu Yura, gadis itu sontak menurunkan bahunya tatkala melihat Levi yang selalu membuntuti nya.
"Apasih Lo!" Ucapnya melemparkan salah satu buku yang ada disana pada Levi.
"Eitt dapat, ga boleh ngelempar sembarangan An" ucap Levi meletakkan buku itu dan beralih berjalan kearah gitar.
"An?" Tanya Yura bingung.
"Ngambil nama belakang Lo, biar ga keliru kalau manggil Lo sama Hera" ucapnya acuh.
Mendengar itu, Yura mendekati Levi dengan mata memicing curiga, "Lo... ? Kenal Hera? Lo--" ucapnya menggantung.
"Kan kemarin kita makan bareng, masa ga kenal sih" sahut Levi menatap Yura.
Yura manggut-manggut mendengar itu.
"Ehm iya sih... Tapi gua rada curiga sama tingkah Lo" gumam Yura menatap Levi.
"Kenapa tingkah gue?"
"Enggak sih tapi kayak ada sesuatu antara Lo sama Hera. Ah atau jangan-jangan Lo suka sama Hera! Iya?" Tanyanya menunjuk Levi cepat.
"Hah?" Levi sontak tertawa ketika melihat tingkah Yura, "Kalau gue suka kenapa? Lo cemburu?" Tanya Levi.
Yura membulatkan kedua matanya lalu membuang wajahnya kearah samping.
"Enggak, ngapain cemburu gila aja Lo!" Balasnya tertawa pelan.
"Aneh Lo tuh An... Oh iya tadi gue denger Lo mau nyanyi coba dong mau denger gue" ucap Levi.
