8. What If

203 163 517
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



~•••***•••~

Disebuah acara konferensi pers begitu banyak media yang datang dan wartawan yang berdatangan. Mengambil gambar, merekam dan juga menulis sebuah artikel.

Alora, wanita itu kini tengah melakukan konferensi pers untuk memberitahu kan pada orang-orang bahwa dirinya tengah membangun sebuah distrik baru yang akan dilangsungkan sesegera mungkin.

"Apakah distrik ini akan lebih bagus lagi dari pada distrik sebelumnya?" tanya salah satu wartawan.

Alora tersenyum lebar, "Tentu saja, distrik ini akan lebih mewah dari pada distrik sebelumnya. Sesegera mungkin distrik itu akan dilaksanakan," ujar Alora.

"Apa kau tidak ada rencana untuk menikah dan mempunyai keluarga nona Lora?"

Pertanyaan itu membuat Alora mendatarkan wajahnya, dia sangat tidak suka orang yang bertanya perihal masalah pribadinya.

"Apa kau mempunya keluarga lain?" tanya salah satu dari mereka lagi.

"Sepertinya cukup sampai disini dulu konferensi pers nya, sampai bertemu lagi," ucap Alora tersenyum lalu pergi dari sana.

"Nona Al!!"

"Alora!!"

"Lora!!"

Teriakan-teriakan itu terus mengikuti alora hingga dirinya masuk kedalam mobilnya. Dia menghembuskan nafas lega dan menyenderkan tubuhnya pada kursi.

Kilasan tujuh belas tahun yang lalu membuat Alora memalingkan wajahnya kearah kaca dan menatap jalanan yang begitu ramai malam hari ini.

Tujuh belas tahun yang lalu...

Semilir angin berhembus menerpa wajah membuat kedua pasangan yang tengah duduk anteng diatas motor tertawa lepas, mengingat jalanan yang tak terlalu ramai.

"Kak Yo, Inget ga perjuangan kakak waktu ngajak aku jalan untuk pertama kali nya?" ucap Alora pada lelaki yang tengah membonceng dirinya.

Kak Yo, lelaki yang nama aslinya adalah Yolan Jovanka biasa dipanggil kak Yo oleh Alora.

"Aku Inget jelas banget Lora, susah banget buat ajak kamu jalan," ucap nya tertawa mengingat perjuangan nya.

"Selalu ada aja alasan kamu buat nolak, entah itu kamu males atau udah ada janji sama temanmu," sambungnya.

1. PASSING BYWhere stories live. Discover now