31. Usaha untuk mengutarakan

106 56 311
                                    

Allo^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Allo^^


~•••***•••~

pagi, Jehan pergi kerumah sakit, menemui Hera. Tanpa sepengetahuan siapapun, ketika tiba disana masih teramat sepi. Tentu saja, ini masih pagi.

Mendapati Hera yang tengah berbaring di bankarnya, Jehan pun turut tersenyum. Hera menyadari ada yang sedang memperhatikannya dipintu, begitu pandangannya beralihlah, terlihat Jehan yang melambaikan tangannya pada Hera.

Jehan melangkahkan kakinya pada Banjar Hera, dan meletakkan sebuah bingkisan di atas nakas.

"Lo kok sakit gak ngasih tau Ra." ucapnya, namun Hera masih bingung.

"Lo kok bisa disini?" tanya Hera terus terang.

"Apasih yang enggak gue tau tentang Lo, mau keluar gak Ra? Jalan-jalan kedepan gitu, mumpung gue belum masuk sekolah nih." ajakan Jehan sontak membuat Hera berpikir.

"Lo tuh kalau mau jenguk orang sakit bisa nanti Jehan, sekarang waktunya Lo Pergi sekolah. Kalau telat gimana?" ujar Hera, seusai dirinya melihat jam di dinding.

"Gue izin sama pak Suripto, dan katanya di izinin kok. Gue juga bilang kalau jenguk saudara yang sakit, enggak pake alasan lain." Hera hanya mampu menghela nafasnya.

Jehan sejak tadi terus berbincang mengatakan sesuatu hal, dan ditanggapi oleh Hera dengan seadanya. Hingga mereka tiba di taman, Jehan pun mendudukkan tubuhnya dikursi, merasa kelelahan berjalan cukup jauh dengan harus mendorong kursi roda Hera.

"Enggak ngajak pacar Lo kesini?" tanya Hera tiba-tiba pada Jehan.

Jehan tertawa hambar, "diajak kok." jawabnya, membuat Hera manggut-manggut.

"Dimana? Gak mau Lo ajak ketemu gue?" dengan raut wajah datar, Hera kembali bertanya pada Jehan yang masih tersenyum.

"Lo beneran gak liat, Hera?" ujar Jehan.

"Ya Lo pikir aja, disini sepi. Apa dia ke toilet ya...."

Jehan tertawa terbahak kali ini, minat Hera kebingungan, Jehan pun berdiri dari duduknya dan berjongkok didepan kursi Hera.

"Hera, Lo ga mandi ya?" Hera molototkan matanya, dan segera mengendus bau ditubuhnya.

"Gue gak bau kok, terakhir mandi kemarin. Gak mandi, cuma lap badan doang." tuturnya, seolah tak ingin Jehan berpikir aneh-aneh.

Jehan menatap netra mata Hera, yang ngedumel. Jika Jehan tersenyum, matanya pun ikut tersenyum, sungguh hal itu begitu indah jika Hera melihatnya.

1. PASSING BYWhere stories live. Discover now