CHAPTER 13 : MELLIFLUOUS

2K 145 51
                                    


Seulgi terbaring meringkuk di dalam selimutnya, "Jimin."

"Hm?"

"Terimakasih."

Tidak ada sahutan. Seulgi mengangkat kepalanya untuk melihat lelaki itu. Melihatnya terbaring miring di kasur, juga bergelung dalam selimutnya. Seulgi bangun dari posisinya yang tidur di sofa menjadi duduk dan menatap pada Jimin.

"Aku tidak bisa tidur."

Terdengar suara desahan dan selimut Jimin tersibak, kepalanya juga menyembul ke luar, "Kang Seulgi. Apakah kau sedang mengujiku atau menggodaku sekarang?"

"Maksudmu?"

Jimin bergerak. Duduk di atas tempat tidurnya, menatap lurus pada Seulgi, "kau sadar posisimu sekarang?"

"Ya. Aku di sofa. Kau di tempat tidur."

Jimin mendengus, "kau pura pura polos atau bagaimana sih?"

Seulgi menghela nafas, "aku hanya ingin tidur Jimin. Kakakku mengerjaiku dan aku ketakutan di kamar. Maka aku kesini, satu satunya tempat yang bisa kufikirkan."

"Kau benar benar mengujiku dengan datang ke kamarku."

Seulgi tidak menjawab, merebahkan tubuhnya kembali ke sofa.

"Seulgi, kau tau apa yang kufikirkan tentangmu seharian ini? Tidak, dua hari terakhir ini?"

Bulu kuduk Seulgi meremang mendengar itu.

"Seulgi?" Tanya Jimin lagi, karena Seulgi tidak menjawabnya.

"Aku tau Jimin." Sahut Seulgi, tidak bergerak dari posisinya. Percayalah, aku tau. Karena aku juga berfikir begitu tentangmu.

Terdengar suara deheman dari Jimin, "jadi ... bisakah ... kau ... kita ..."

"Tidak Jimin." Potong Seulgi.

Terdengar suara keresik selimut dan Seulgi berdebar. Berdoa dalam hati bahwa Jimin tidak mendatanginya. Tolong ... tolong jangan membuat ini makin sulit.

Tapi tidak, beberapa menit berlalu dan tidak ada tanda tanda pergerakan dari Jimin lagi. Seulgi mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat Jimin yang ternyata kembali menyelubungkan selimut sampai kepalanya.

"Jimin."

"Tidak usah bicara lagi denganku!" Ucap Jimin ketus, suaranya teredam selimut sehingga terdengar berat.

Seulgi menghela nafas, "kau tau kenapa Jimin. Aku sedang tidak berminat untuk menjalani hubungan. Walaupun itu hanya untuk semalam." Apalagi yang rumit seperti hubungan antara kau dan aku.

"Yeah. Kecuali untuk balikan dengan mantan pacar brengsekmu."

"Kau sendiri sama saja!" Sahut Seulgi cepat, terpancing, "berani taruhan, sampai Seoul kau pasti akan langsung menemui Chaeyoungmu dan memeluknya!"

Tidak ada jawaban dari Jimin dan Seulgi makin meradang, menilai diamnya Jimin merupakan konfirmasi ya dari ucapannya.

"Lihat kan? Dan kau meminta apa dariku? Tidur denganmu? Maaf saja, aku tidak sudi tidur dengan orang yang membayangkan wanita lain ketika menelanjangiku!"

Selimut tersibak dan Jimin terduduk menatap Seulgi tajam, "coba saja kalau begitu! Coba saja tidur denganku dan kita pastikan siapa yang kufikirkan!"

Seulgi tertawa sinis, "mimpi saja Park!" Ucapnya sambil merebahkan tubuhnya kembali.

"Seolah olah kau tidak memikirkan mantan pacarmu saja! Setiap aku menyentuhmu, memelukmu, kau fikir aku tidak tau kalau kau berharap aku adalah mantan pacarmu??"

PERJALANAN PATAH HATIOnde histórias criam vida. Descubra agora