4

219 15 0
                                    

Kasus Galilee ditutup setelah 1 bulan bolak-balik mendatangi pengadilan, dan keputusan juri sungguh menyenangkan hati ku, mereka memutuskan kalau Galilee tidak bersalah. Aku memenangkan kasus pertama ku! Oh, ini lebih dari luar biasa, tidak ada kata yang bisa sepenuhnya mendeskripsikan kebahagiaan ku.

Untuk merayakan tutup kasus yang dimenangi, biasanya akan ada perayaan entah mentraktir minum atau yang lain, dan kali ini, Galilee Rockham memilih untuk mentraktir minum. Hanya ada satu masalah, aku tidak minum, aku juga tidak merokok, dan jelas tidak menggunakan narkotika. Setiap saat teman ku dulu mengajak ku datang ke bar atau club, yang selalu ku pesan hanya soda atau air, aku belum pernah tahu apa rasanya mabuk seumur hidup ku, tapi aku tahu seperti apa gambaran mabuk itu, aku sering melihatnya, apalagi kalau ada Mia, aku bisa-bisa hanya satu orang tersisa yang masih 100% sadar. Sepertinya mulai sekarang aku harus membiasakan diri ku untuk minum setidaknya segelas atau sebotol bir.

Sementara Nabiel dan bosku langsung pulang, Galilee menepati janjinya untuk mentraktir ku minuman, tapi rasanya aneh kalau cuma berdua saja, jadi aku memaksa asisten bos ku dan 2 paralegal lainnya untuk ikut serta, semakin ramai, semakin asik bukan?

**

Bulan telah berlalu, dan aku telah membantu menyelesaikan beberapa kasus lain, tetapi aku masih saja diingat sebagai pengacara wanita yang memenangkan kasus Galilee Rockham, seolah itu adalah hal yang sangat luar biasa—kalau diliat dari sisi uang, ya jelas.

Aku masih tinggal dengan Mia, dan hampir setiap malam, Mia membawa pria pulang ke kamarnya. Tidak bermaksud menghakimi, tapi aku selalu penasaran, mengapa kebanyakan gadis amerika itu liar-liar? Mereka selalu saja dengan mudah mencium pria, membawa mereka pulang, lalu tidur dengan mereka, dan di keesokan harinya, si pria sudah hilang, mungkin juga tidak akan pernah kembali. Sungguh, aku beruntung dilahirkan di negara yang tidak begitu liar dan juga memiliki orang tua yang cukup peduli untuk tidak membiarkan anaknya tertawa ke tempat tersebut.

"Hey, b," sapanya membuka pintu kamar ku

"Yep?" balasku memutar kursi yang ku duduki

"Ada pesta malam ini," ucapnya

"Aku tidak—"

"Bukan jenis pesta itu," potongnya cepat, "orang tua ku mengundang mu, ini pesta anniversary mereka, 50 tahun, kau percaya itu? Anyway, mereka ingin kau datang!"

"Kau seharusnya mengundang ku kemarin atau hari-hari sebelumnya!" komplain ku berdiri dari kursi

"Iya, maaf, aku lupa," ia tersenyum malu

"Jam berapa?" tanya ku membuang nafas lelah

"30 menit?" ucapnya pelan

"Benar-benar kau ya, Mia!" pekik ku

"Apa kau punya gaun yang cukup keren?" aku menatapnya bingung, "oh, kau lupa? Gaun mu itu seperti gaun nenek-nenek, juga sungguh ketinggalan jaman!"

"Kalau begitu kau sudah tahu jawabannya," balasku malas

"Tak apa, kau sudah aman, aku sudah menyiapkannya untuk mu!" ucap Mia senang dan menarik ku keluar kamar ku menuju kamarnya.

Gaun cocktail berwarna biru malam. Wow, membayangkan diriku di dalam balutan gaun itu sepertinya mustahil. Terakhir aku cek, Mia itu ukuran 4, sementara aku 6, bagaimana aku bisa muat dalam gaun tersebut? Oh, jangan lupakan bagian punggungnya yang bisa dibilang tidak ada, lalu pendeknya bagian depan dan banyaknya bagian tubuh yang terbuka

"Kau akan terlihat sangat menawan di dalamnya," ucap Mia, tersenyum

"Aku tidak muat dalam ukuran 4, Mia," protes ku

Love Me Not.Where stories live. Discover now