23

47 6 3
                                    

Aku pulang ke rumah pada suatu hari dan menemukan seorang wanita yang bisa dibilang hampir sempurna berlaga seperti dirumahnya sendiri. Wajahnya familiar, sepertinya aku pernah melihatnya di majalah. Anyway, dia meminum jus ku dan memakan crackers kesukaan ku. Apa dia salah satu wanita cadangan Kei? Kenapa wanita terus bermunculan di rumah ini?

"Hai," panggil ku ke arahnya. Apa ia tidak sadar aku menatapinya sejak tadi? Sungguh aneh.

"Uh, kau pasti Ali!" ucapnya bersemangat dan memeluk ku, "Kei bilang kau akan pulang dalam waktu dekat!" tambahnya setelah melepas pelukan

"Dan kau adalah..." ucapku menggantung

"Benar! Aku Visha," ucapnya, "saudara si keras kepala yang lainnya," tambahnya

"Ahh, dia punya saudara perempuan yang lain..." gumam ku mengagguk, "berapa bersaudara tepatnya kalian ini?" ucap ku penasaran

"6," Visha mengangkat jarinya, "4 perempuan dan 2 laki-laki," jelasnya menggunakan jarinya yang terangkat, "tapi hanya Eleanore, Kei, dan aku saja yang sudah lulus kuliah!" lanjutnya ringan

"Okay," aku mengangguk kaku, "bukan bermaksud galak, tapi lain kali, tolong jangan kau sentuh crackers ku," ucapku memaksakan senyum

"Oh! Tidak akan, janji!" ucapnya cepat sambil mengangkat tanganya

Pasti rumah yang sangat ramai. 6 bersaudara itu sangat besar, apa mereka tidak bisa berhenti mendapatkan anak? Atau mereka terus mencoba sampai mendapat anak laki-laki lain? Aku jadi penasaran bagaimana ibunya, dari 2 anak perempuan yang sudah ku temui, keduanya memiliki wajah cantik dan manis, pasti dari ibunya. Aku penasaran, apakah mereka anak adopsi atau kandung? Karena 6 adalah anak yang banyak!

**

Jujur saja, dibandingkan dengan Eleanore, aku lebih menyukai Visha, dia ramah walaupun sedikit terlalu bersemangat untuk apapun. Dia adalah seorang model, sudah ku tebak dari awal, pantas saja ia terlihat familiar dan sempurna—hampir. Tidak seperti Eleanore, Visha sepertinya tidak menyembunyikan apapun, ia mengatakan apapun yang dia pikirkan, dan aku lebih suka orang sepertinya, tidak ada tipu-tipu dan langsung ke intinya.

"Ku lihat kau sudah bertemu Visha," percakapan kita diganggu oleh Kei yang baru saja bergabung di ruangan

"Masalah untuk mu, kak?" balas Visha menantang

"Apa yang kau lakukan di luar kamar?" tanya Kei tegas, "bukan kah aku sudah menyuruh mu untuk diam disana?"

"Di kamar membosankan," ucap Visha membuang muka

"Apa kau tidak ingin aku bertemu dengan saudara mu yang lain?" sela ku cepat

"Tidak yang ini," ucap Kei menatapku datar

"Kei tidak pernah mengijinkan ku bertemu dengan temannya," ucap Visha ke arah ku "maaf, aku akan kembali ke kamar," lanjutnya langsung berdiri dan pergi

"Sebelum kau datang ia baik-baik saja!" ucapku setelah Visha menghilang

"Dia baru saja keluar dari rumah sakit akibat campuran obat-alkohol, dia tidak baik-baik saja," ucap Kei cetus, "dan dia mengidap ADHD" tambahnya sekilas.

Oh... pantas saja, itu menjelaskan sikapnya yang terlalu bersemangat

"Apa dia penyebab perubahan perilaku mu akhir-akhir ini?" Tanyaku memastikan

"Ya." balasnya singkat

"Ibu ku dulu suka membawa ku ke rumah sakit dan aku akan bertemu dengan banyak anak ADHD seumuran ku, itu bukan hal baru untuk ku," ucapku memberi tahunya, "dan itu bukan lah sesuatu yang harus dibawa malu," tambah ku pelan

Love Me Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang