18

59 7 3
                                    

Bukan sesuatu yang normal saat kau pulang kerja dan menemukan suami mu sedang bersayang-sayangan dengan wanita lain, apalagi kalau wanita lainnya itu lebih masuk ke type yang suami mu sukai daripada dirimu. Ugh, sungguh pemandangan buruk. Tidak bisakah hari ini menjadi lebih baik?

Tentu saja bisa. Itulah kenapa aku pulang cepat hari ini, hari ini adalah hari ibu, dan aku akan melihat wajah ibu ku yang selalu membuat hari menjadi lebih baik kalau ia tidak lagi menyebalkan. Oh, kebetulan hari ini juga ulang tahun ayah ku.

Setelah mengirim whatsapp memintanya untuk online skype, aku mempersiapkan apa yang menjadi kado maya ku sebelum aku kirimkan nantinya. Oh, aku sungguh merindukan mereka, kapan mereka akan datang berkunjung?

"Shakira!" pekik suara yang begitu familiar dan ku rindukan

"Hey, adik ku," ucap ku menyeberangi ruangan kamar ku, "bukannya ini masih terlalu pagi untuk kau sudah bangun?" lanjutku mendudukkan diri di depan kamera

"Ada tes, aku belum belajar," ia melayangkan tangannya cuek, "lupakan itu, apa yang kau rencanakan untuk ayah kali ini?" tanyanya bersemangat

"Well, tidak ada tahun ini, dan untuk kadonya, apa ayah akan suka dengan jam tangan?" balasku

"Uh, please, ayah suka apapun yang kau berikan, anak emas," sindirnya, "tahun ini aku hanya memberikannya lukisan ku, bukan tahun beruntung," keluhnya

"Itu tidak buruk, ayah akan menyukai sesuatu yang personal," ucap ku optimis, "omong-omong, Brody masih tidur?" tanya ku

"Dalam waktu 4 detik, Brody akan membuka pintu ku dan menyapa mu," ucap Shania sambil menoleh ke arah pintu

"Bagaimana kau tahu itu?" dan tepat 4 detik—percayalah, aku menghitung—Brody sungguh muncul di kamar Shania, "dik, jangan bilang kau mulai menguasai kekuatan super?!"

"Kakak ku meluangkan waktu untuk kami, betapa luar biasa!" ucap Brody sambil menggeser kursi Shania sedikit

"Ini kan hari special," ucapku santai, "ada alasan mengapa bunda dan ayah masih belum bangun?"

"Kau tidak memberitahunya?" gumam Brody menyenggol kembarannya pelan

"Hey, apa yang tidak kalian beritahukan?" aku menyipitkan mata ku, "ayo kalian berdua, keluarkan, beritahu ku!" cecar ku tak sabaran

"Mereka keluar kota, semacam.. Tahulah, perjalanan romantis," ucap Shania menahan tawa, "bisa dibilang mereka... apa itu istilahnya?" Shania menoleh ke Brody, "off the grid?" Brody mengangguk pelan, "ya, itu."

"Wow, apa mereka dalam tepi perpisahan? Mengapa begitu tiba-tiba?" ucapku bingung

"Mana ku tahu," ucap Shania mengangkat bahunya

"Tiba-tiba mereka memutuskan untuk pergi begitu saja," lanjut Brody

"Ya sudah lah, ku harap mereka aman dan selamat dalam perjalanan romantis mereka," gumamku malas

"Hey, kak, membicarakan romantis, bagaimana kabar pria mu?" mendengar brody mengatakan 'pria mu' membuat ku hampir tersedak saliva ku sendiri

"Dia.. baik-baik saja," ucapku datar, "bagaimana dengan kalian? Ada romantisme dalam kehidupan kalian?" Tanyaku balik

"Bah, sejak kapan brody pernah single?" sindir Shania tajam

"Itu benar, tapi aku baru saja putus," eluh brody "tapi Shania disini, ku tebak dia punya..." lanjut Brody membalas sindiran saudaranya

"Ah kalian," desah ku tersenyum, "hmm, aku merindukan jakarta, kalian semua juga tentunya," lanjutku, "aku harus pergi, ada yang harus ku lakukan" ucapku kembali normal

Love Me Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang